LinkAja memiliki misi untuk memberikan akses layanan keuangan yang menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia. LinkAja diluncurkan dalam rangka mendorong peningkatan inklusi keuangan dan suksesnya Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT).
CEO LinkAja Danu Wicaksana mengatakan dua tantangan utama dalam meningkatkan inklusi keuangan adalah kebiasaan masyarakat menggunakan uang tunai dan akses terhadap layanan keuangan yang masih terbatas. Sebab masyarakat masih memilih bertransaksi secara tunai. Hingga 2018 tercatat sekitar 76 persen transaksi di Indonesia masih didominasi oleh uang.
Danu bilang hal ini menjadi pekerjaan rumah utama LinkAja untuk mencoba memberikan edukasi secara konsisten untuk mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia yang menggunakan uang tunai menjadi non-tunai. Serta optimalisasi jangkauan ke seluruh masyarakat Indonesia untuk memberikan layanan keuangan yang efisien.
“Karenanya, kami berupaya untuk menyesuaikan strategi yang kami jalankan dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat sehingga mau berpindah menggunakan layanan uang elektronik dalam bertransaksi sehari-hari," kata Danu.
Danu mengharapkan LinkAja dapat menjadi agen perubahan nasional dan membantu visi pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan menjadi 75 persen di akhir 2019. LinkAja sebagai uang elektronik yang dibentuk dari sinergi Telkomsel dan tujuh BUMN diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
LinkAja menghadirkan beragam fitur dan layanan transaksi pembayaran di lebih dari 150 ribu merchant dan akan terus bertambah. Pembayaran di lebih dari 400 tagihan dan produk digital seperti IndiHome, PLN, dan puluhan voucher game online, belanja online di lebih dari 20 e-commerce nasional seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Blanja.
Kemudian pembayaran pada berbagai moda transportasi publik seperti Bluebird, Railink, Damri. Puluhan partner donasi digital seperti Rumah Zakat dan Baznas. Lalu layanan pengiriman uang, hingga fitur-fitur keuangan dan hiburan.
Selain itu, LinkAja memiliki titik Cash In Cash Out (CICO) untuk mengisi saldo dan menarik tunai di lebih dari 100 ribu titik di seluruh Indonesia. Termasuk di minimart seperti Indomaret, Alfamart, Alfamidi Grapari Telkomsel, puluhan ribu ATM Link Himbara dan jaringan ATM Bersama, dan lebih dari 100 ribu jaringan outlet Mitra LinkAja (MiLA).
Adapun fitur LinkAja yang baru adalah layanan tarik tunai tanpa kartu debit yakni hanya dengan menggunakan smartphone di lebih dari 40 ribu ATM Link Himbara. Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan penarikan uang instan tanpa harus membawa kartu.
Selain itu, LinkAja juga menjadi satu-satunya uang elektronik di Indonesia yang melayani remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura yang ingin mengirimkan uangnya ke keluarganya di tanah air secara mudah, murah,
"LinkAja ingin menawarkan layanan pembayaran digital yang berbeda dari produk lain yang sudah ada di pasar saat ini, berfokus pada pemenuhan kebutuhan esensial masyarakat. Salah satunya adalah melalui program digitalisasi SPBU bersama Pertamina, pengenalan pembayaran nirsentuh di jalan tol dengan Jasa Marga, dan pembayaran digital di berbagai moda transportasi publik seperti kereta api, bus, LRT, MRT, pesawat dan lain-lain. Dengan ini kami berharap keberadaan LinkAja memperkaya offering yang ada di masyarakat, bukan menawarkan hal yang sama," tutup Danu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News