"Pak Airlangga sangat bagus ya, saya lihat sangat mengerti apa yang menjadi tugasnya," kata Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman ditemui di kompleks Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2019.
Airlangga dinilai telah menorehkan beragam terobosan pengembangan industri terutama dalam menghadapi era modern lewat Making Indonesia 4.0. Saat ini, sektor produksi olahan makanan dan minuman telah masuk sebagai prioritas untuk mendapatkan beragam insentif pajak yang ditujukan agar industri kian berkembang.
"Melihat peluang-peluang yang ada bagaimana hilirisasi ditingkatkan," ujar Adhi.
Penyederhanaan regulasi juga telah dilaksanakan secara bertahap oleh Kemenperin. Langkah strategis ini diapresiasi lantaran akan menarik investasi masuk ke Indonesia lebih banyak dan membuka lapangan kerja baru.
Namun demikian, peningkatan industri nasional sudah semestinya mendapat dukungan serupa dari kementerian dan lembaga pemerintahan lainnya. Sebab, rantai produksi industri hingga bisa dinikmati konsumen tak hanya berada pada satu kementerian.
"Ini sekali lagi tantangannya bukan hanya di perindustrian ini, bagaimana integrasi yang lain itu yang menurut saya perlu diperbaiki," ujarnya.
Seperti contoh misalnya pemenuhan garam berkualitas yang masih sulit tercapai akibat ketatnya impor dan lemahnya produksi garam lokal. Padahal, peran garam sangat penting sebagai media bahan baku yang kehadirannya bisa menjaga stabilitas kinerja ekspor.
"Mudah-mudahan kalau Pak Airlangga punya kewenangan lebih tinggi bisa mengintegrasikan ini saya kira industri ini akan maju," ucap Adhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News