Direktur Utama Bayu Krisnamurthi mengatakan, sejak pungutan harga sawit diberlakukan 16 Juli 2015 dan penyaluran biofuel dimulai 18 Agustus 2015, harga sawit pada tiga bursa seperti Icdxn, Mdex, dan Rotterdam mulai beranjak naik.
"Jadi kalau kita ingat pungutan sawit dimulai 16 Juli. Kemudian, kita mulai menyalurkan untuk biofuel 18 Agustus, tapi kemudian riil delivery 24 Agustus seminggu kemudian. Dari situ dilihat bagaimana perubahan harga sawit di tiga bursa," kata Bayu, saat ditemui di Gedung Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Bayu menjelaskan, harga sawit di ketiga bursa tersebut mulai terlihat pergerakannya pada 26 Agustus 2015 yakni dua hari setelah riil delivery, dalam hal ini biodiesel, disalurkan ke PT Pertamina (Persero).
"Jadi setelah mulai kita salurkan harga itu, biodiesel disalurkan Pertamina, maka harga di bursa bagus. Ada up and down dalam hari-harinya, tapi menunjukkan kenaikan. Catatan lain itu dimulai 26 Agustus. Naiknya tidak seketika landai tapi konsisten, itu terjadi di tiga bursa. Termasuk bursa internasional Rotterdam," jelas dia.
Menurutnya, dilihat dari harga sawit di tiga bursa ini merupakan progres yang bagus. Hal itu diungkapkannya dilihat dari kebijakan pemerintah terkait bada pengelola dana sawit, mekanisme pungutan dana sawit, dan kebijakan B-15.
"Jadi kira ini suatu progress report yang baik dari pemberlakukan kebijakan dan badan pengelola perkebunan sawit dan mekanisme pungutan dan kebijakan b15 yang telah dijalankan sekarang," beber dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News