"Penjualan mobil baru meningkat pesat dari 2008. Hal ini akan meningkatkan pasokan pasar sekunder dalam waktu dekat," seperti dikutip dari hasil riset Ipsos, Senin (13/10/2014).
Adapun, segmen pasar mobil bekas akan menjadi jalur utama penjualan onderdil otomotif mobil dikarenakan umur rata-rata kendaraan yang dipakai terus meningkat dan total jumlah mobil saat ini telah melampaui 100 juta unit.
Meningkatnya penjualan mobil baru dan bekas menyebabkan munculnya pasar onderdil sebagai pendorong perkembangan baru bagi onderdil yang diproduksi oleh produsen peralatan asli terkemuka.
Sementara di sisi lain, pasar onderdil otomotif mobil palsu telah menjadi yang terbesar di dunia dengan nilai saat ini sekitar USD40 miliar, dan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan pasar secara keseluruhan.
"Pasar onderdil otomotif palsu Tiongkok bernilai CNY255 miliar pada tahun 2011. Provinsi Guangdong, Henan, Zhejiang, Jiangsu dan Fujian diperkirakan sebagai wilayah pemalsuan terbesar," bunyi hasil riset tersebut.
Namun, pemerintah Beijing telah memperbaiki hukum kekayaan intelektual (KI), meskipun begitu, penegakkan merek dagang dan anti-pemalsuan perlu diperbaiki. Sistem anti-pemalsuan merupakan sarana paling efektif untuk mengurangi risiko pemalsuan.
"Pemerintah pusat telah berusaha dengan mengimplementasikan hukum kekayaan intelektual (KI), meskipun begitu, penerapan dan penegakkannya masih kurang dan tidak konsisten pada tingkat lokal dan regional. Akibatnya, produsen harus mengembangkan proteksi KI sebagai praktek standar guna menangkal ancaman pemalsuan yang diperkirakan akan meningkat seiring dengan berkembangnya pasar," kata riset itu.
Meningkatnya permintaan di pasar mobil dan onderdil memberi kesempatan perkembangan yang besar bagi para produsen. Kontribusi perusahaan investasi asing saat ini mencapai sekitar sepertiga dari total produksi pasar komponen.
"Mereka diperkirakan akan memperkuat posisi mereka dikarenakan proteksi KI yang lebih ketat dan ketertarikan yang lebih besar besar terhadap merger dan akuisisi, yang akan menjadi faktor penentu strategi pertumbuhan. Perusahaan investasi asing berkemungkinan besar mempertahankan keuntungan strategis mereka dibanding produsen Tiongkok, karena mereka berpengalaman dalam melakukan merger dan akuisisi sebagai sarana meningkatkan perkembangan," kata riset tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News