Direktur Pemasaran PTBA Adib Ubaidilah mengatakan salah satu pembangkit listrik Malaysia saat ini membutuhkan batu bara dalam jumlah banyak. Rencananya, pada Desember 2018 atau Januari 2019, PTBA akan melakukan penandatangan untuk bisa memasok batu bara secara langsung (end user) ke pembangkit tersebut.
"Mereka besar kebutuhannya. Tapi kontrak PTBA belum final sih. Tapi kemarin pembicaraan awal kita itu sanggup sampai dengan 5 juta ton," kata Adib, di Jakarta, Rabu, 14 November 2018.
Selain dengan Malaysia, lanjut Adib, anak usaha Holding BUMN Tambang tersebut juga akan melakukan penandatangan pengiriman batu bara secara langsung ke Jepang. Kepastian mengenai kerja sama ini dilakukan minggu depan. PTBA berencana akan mengirimkan 1 juta ton.
"Saya belum boleh membicarakan (rinci) baru mau persetujuannya minggu depan, tapi volumenya sekitar 1 juta ton yang sudah mau setuju," ungkap dia.
Di sisi lain, Adib menambahkan, PTBA terus memperluas cakupan pasar ekspor perusahaan. Ia menyebutkan negara-negara yang mulai dibidik adalah Hong Kong, Korea Selatan, Vietnam, Bangladesh, dan Sri Langka.
"Untuk tahun depan, kami sudah ada beberapa tender yang kita menangkan untuk pasar Hong Kong dan Korea Selatan untuk produksi HCV dengan potensi volume 1,5 juta ton. Jadi ke depan tujuan kita enggak semata-mata ke Tiongkok saja. Kita juga penetrasi ke negara middle east," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News