Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara, Yudhi Sari Sitompul, menyatakan ada tiga aspek penting yang menjadi perhatian sebelum terminal itu dioperasikan, yakni keamanan, kenyamanan, dan pelayanan.
"Karena Terminal 3 Ultimate diciptakan sebagai yang terbaik, maka ketiga aspek itu pun harus teruji," kata Yudhi, dalam keterangan persnya, Senin (13/6/2016).
Jika sampai 16 Juni belum juga rampung, kemungkinan besar operasi Terminal 3 Ultimate kembali ditunda. "Akan kami tunda hingga seluruh persyaratan selesai," ujarnya.
Direktur Keamanan Penerbangan, Ditjen Perhubungan Udara, Muhamad Nasir Usman, menambahkan walaupun mendapat izin operasi, pengoperasian terbatas untuk gate 3, 4, dan lima dengan ruang check in di counter D, E, dan F.
"Pengoperasian bertahan karena menyangkut urusan keamanan," ujar Nasir.
Namun, dia memastikan aspek keamanan di Terminal 3 Ultimate sudah memenuhi 80 persen standar keamanan penerbangan. "Tinggal moles-moles yang kecil," ujar dia.
Terminal 3 Ultimate awalnya akan resmi dioperasikan pada 15 Juni. Namun, diundur menjadi 20 Juni. Jika tiga persyaratan utama tadi belum juga dipenuhi pada 16 Juni, bisa jadi pengoperasian terminal ini akan diundur lagi.
Terminal 3 Ultimate memiliki luas 422.804 meter persegi. Biaya pembuatan terminal ini mencapai Rp7 triliun. Terminal baru di Bandara Soekarno-Hatta ini akan menjadi basis operasi Garuda Indonesia dan seluruh maskapai penerbangan internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News