Berdasarkan keterangan tertulis OJK, Rabu 14 September, pasar keuangan dunia pada Agustus 2016 bergerak mixed. Pergerakan mixed nilai tukar global turut dipengaruhi oleh ketidakpastian yang masih meliputi pemulihan ekonomi global serta sentimen hawkish the Fed di akhir bulan terkait kenaikan Federal Fund Rate (FFR).
Namun demikian, mayoritas nilai tukar di emerging market masih menguat ditopang oleh penguatan harga minyak dan komoditas. Sentimen kenaikan FFR tersebut juga memiliki pengaruh yang relatif terbatas pada pasar saham global, sehingga mayoritas pasar saham global masih mengalami penguatan di Agustus 2016.
Pasar saham domestik terpantau menguat. Penguatan pasar saham merupakan imbas dari sentimen amnesti pajak dan perombakan kabinet pada Juli 2016. Dibandingkan bulan sebelumnya, IHSG tumbuh sebesar 3,26 persen dengan investor nonresiden yang mencatat net buy signifikan di pasar saham sebesar Rp12,9 triliun.
Pasar saham sempat menembus level 5.461,45, yang merupakan level tertinggi sejak Mei 2015. Selama dua minggu terakhir, pasar mulai mengalami koreksi dan ditutup pada level 5.386 antara lain disebabkan aksi portfolio rebalancing oleh investor.
Sedangkan pasar Surat Berharga Negara (SBN) terpantau melemah tipis. Imbal hasil SBN pada Agustus 2016 meningkat rata-rata sebesar tujuh bps. Namun, dalam periode tersebut investor nonresiden masih mencatat net buy di pasar SBN sebesar Rp9,06 triliun. Fungsi intermediasi lembaga jasa keuangan (LJK) menunjukkan pelambatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News