Direktur Bisnis Korporasi BNI Herry Sidharta mengungkapkan, perseroan sudah ditunjuk untuk menjadi lead mandat dalam membiayai proyek Palapa Ring paket timur. Perseroan pun nantinya akan dibantu oleh lembaga lain untuk pembiayaan ini.
"Kita sudah di sign jadi mandat untuk cari partner, kita lead mayoritas. Kita lagi struktur, Pak Menkominfo harapannya timur, mungkin kalau bisa financial close untuk tahun ini. Kuartal IV-2016. Proyek Rp5 triliun, minimum setengah, kalau ini (proyek Palapa Ring tengah) PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) 50 persen, kalau dikasih lead kita bisa 50-60 persen," ungkap Herry, ditemui dalam penandatanganan perjanjian pembiayaan sindikasi antara IIF-SMI-BNI dan PT LEN Komunikasi Indonesia, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (29/8/2016).
Di sisi lain, kredit korporasi untuk infrastruktur yang telah dikeluarkan oleh perseroan sekitar Rp81 triliun-Rp82 triliun per Juli 2016. Hingga akhir tahun ditargetkan bisa tersalurkan sebesar Rp90 triliun. Adapun kredit untuk infrastruktur tersebut, sambung Herry, meliputi jalan tol dan konstruksi, transportasi, ketenagalistrikan, telekomunikasi, serta minyak dan gas bumi.
"Tapi kebanyakan kredit korporasi infrastruktur untuk jalan tol, konstruksi, dan transportasi. Kita tiap bulan tumbuh Rp2 triliun. Selama ini sesuai dengan target proposional. Kredit korporasi infrastruktur tumbuh, dari Rp77 triliun per Juni 2016 menjadi Rp81 triliun-Rp82 triliun per Juli 2016," papar Herry.
Seperti diketahui, IIF, BNI, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) telah menandatangani perjanjian pembiayaan sindikasi proyek palapa ring paket tengah sebesar Rp975 miliar. Pembiayaan sebesar Rp975 miliar, dengan porsi terbesar IIF sebesar Rp500 miliar, SMI sebesar Rp195 miliar, dan BNI menyumbang sebesar Rp280 miliar.
Dalam sindikasi ini, IIF bertindak sebagai mandated lead arranger, sementara BNI sebagai joint mandated lead arranger. Dengan terpenuhinya pembiayaan tersebut, pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia dapat terealisasikan.
Proyek Palapa Ring termasuk salah satu proyek strategis pemerintah dan masuk dalam Masterplan of National Broadband (Rencana Pita Lebar Indonesia 2014-2019) dan merupakan proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia, sehingga keberadaan akses pita lebar (broadband) dapat dinikmati masyarakat secara luas.
Khusus untuk proyek Palapa Ring paket tengah, pemerintah telah menunjuk PT LEN Telekomunikasi Indonesia untuk menjalankan proses konstruksi di 17 kota/kabupaten di lima provinsi yang berada di wilayah tengah Indonesia, yakni Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. Proyek Palapa Ring paket tengah diproyeksikan selesai pada Maret 2018, dengan total panjang kabel serat optik sekitar 1.676 kilometer (km).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News