Ilustrasi kawasan industri. (FOTO: ANTARA/Joko)
Ilustrasi kawasan industri. (FOTO: ANTARA/Joko)

Kemenperin Optimistis Percepat Industri Hijau di Seluruh Sektor

Husen Miftahudin • 14 April 2016 09:38
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis mampu mempercepat terwujudnya industri hijau untuk seluruh sektor di Indonesia. Hal ini karena kesadaran pelaku industri nasional terhadap efektivitas produksi dan kepedulian lingkungan terus meningkat.
 
"Terlebih lagi saat ini muncul tren di kalangan perusahaan industri berlomba-lomba meningkatkan kinerja perusahaan di bidang lingkungan dan sosial," kata Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (14/4/2016).
 
Menurut dia, pelaku industri nasional mulai beralih dari pendekatan business as usual (BAU) yang sekadar mengejar profit, menuju ke sistem produksi yang lebih terintegrasi dan efisien serta berkelanjutan. "Penerapan prinsip efisiensi produksi dan peningkatan efektivitas penggunaan sumber daya alam itu disebut industri hijau," imbuhnya.

Syarif menyampaikan bahwa dengan industri hijau mampu mendorong industri nasional untuk terus kompetitif dan meningkatkan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Hal ini akan mewujudkan kemandirian ekonomi nasional dengan menggerakkan berbagai peran sektor manufaktur sesuai dengan agenda prioritas pembangunan dalam Nawa Cita.
 
"Diharapkan perusahaan industri dapat mulai melakukan sinkronisasi kebijakan perusahaan dengan prinsip industri hijau sebagai tahapan awal menuju penerapan Standar Industri Hijau melalui skema sertifikasi industri hijau," tegas Syarif.
 
Sementara Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Haris Munandar mengungkapkan, selama kurun waktu enam tahun, jumlah perusahaan industri yang mengikuti industri hijau setiap tahunnya terus meningkat.
 
Industri yang telah berpartisipasi tersebut antara lain sektor semen, baja, keramik, tekstil dan produk tekstil, makanan, minuman, pulp dan kertas, petrokimia, pupuk, kimia. "Kemudian crumb rubber, gula, kelapa sawit, alat kesehatan, pestisida, minyak kelapa mentah, oleochemical, otomotif, alutsista, dan bahan peledak," pungkas Haris.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan