Penjual daging kerbau. (FOTO: MTVN/Annisa Ayu Artanti)
Penjual daging kerbau. (FOTO: MTVN/Annisa Ayu Artanti)

Tingkatkan Konsumsi Lewat Impor Daging Kerbau

Husen Miftahudin • 13 September 2016 18:04
medcom.id, Jakarta: Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) meminta kuota impor daging kerbau tambahan sebanyak 70 ribu ton. Kuota impor tersebut untuk memenuhi kebutuhan daging nasional hingga akhir tahun ini.
 
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, impor daging kerbau utamanya dilakukan untuk menekan harga daging di pasar Jabodetabek. Pasokan yang tak seimbang dengan permintaan membuat harga daging di kawasan megapolitan ini menjadi tak karuan.
 
Maka itu, pemerintah membuat skema memasok daging kerbau agar harga daging menjadi lebih stabil. Pasokan daging kerbau sebagai alternatif pilihan masyarakat yang ingin konsumsi daging dengan harga terjangkau.

Menurut Amran, impor daging kerbau sangat diperlukan untuk meningkatkan gizi masyarakat. Protein yang terkandung dalam daging kerbau setara jumlahnya dengan yang ada di daging sapi.
 
"Intinya bagaimana protein tersedia untuk rakyat, itu yang kita kedepankan. Ingat, kita baru capai 2,5 kg per tahun konsumsi. Sedangkan negara tetangga sudah 25 kg per tahun untuk daging," ungkap Amran, di kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2016).
 
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita sudah memberi izin kepada Bulog untuk mengimpor daging kerbau yang seluruhnya berasal dari India. Dia pun memberi izin untuk seluruh kuota yang diminta Bulog.
 
"Kita kasih (70 ribu ton impor daging kerbau tambahan) lewat Permendag 63. Baru ditandatangani, nanti di-upload (surat persetujuan impor) hari ini," tutur Enggar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan