Menko Perekonomian Darmin Nasution. (FOTO: medcom.id/Desi Angriani)
Menko Perekonomian Darmin Nasution. (FOTO: medcom.id/Desi Angriani)

Darmin Tegaskan Cara Cepat Pacu Investasi di Luar Jawa dengan KEK

Suci Sedya Utami • 02 Februari 2018 16:59
Jakarta: Komitmen investasi yang direalisasikan mencapai Rp692,8 triliun atau tumbuh 13,1 persen sepanjang 2017 bila dibanding realisasi tahun sebelumnya.
 
Secara triwulanan juga ada pertumbuhan positif, yang mana di triwulan empat yakni terealisasi Rp179,6 triliun dibanding periode yang sama di 2016 sebesar Rp159,4 triliun.
 
Namun, apabila dicermati, capaian tersebut ternyata masih bertumpu pada investasi di Jawa, meski di luar Jawa juga mengalami peningkatan. Data Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan di 2017 Rp389,9 triliun investasi yang masuk untuk Jawa. Angka ini meningkat Rp61,2 triliun dibanding 2016 yang sebesar Rp389,9 triliun.

Sementara yang di luar Jawa, investasi yang masuk Rp302,9 triliun. Angka ini pun sebenarnya mengalami kenaikan Rp28,8 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp284,1 triliun.
 
Apabila ditilik dari pertumbuhan per kuartal year on year-nya, realisasi investasi di Jawa meningkat Rp28,7 triliun dari Rp78,4 triliun di kuartal IV-2016 ke Rp107,1 triliun di kuartal IV-2017. Namun untuk luar Jawa mengalami penurunan Rp8,5 triliun dari Rp81 triliun di kuartal IV-2016 ke Rp72,5 triliun di kuartal IV-2017.
 
Menko Perekonomian Darmin Nasution tak heran dengan kenyataan tersebut di mana investasi masih banyak bertumpu di Jawa. Sebab, di luar Jawa investasi lebih banyak dalam hal sektor pertambangan, yang mana untuk mendatangkan satu investasi saja, menurut Darmin sangat susah.
 


 
Namun bukan berarti pemerintah berdiam diri  dalam melihat kenyataaan tersebut. Darmin bilang, untuk menyebarkan investasi di luar Jawa tak ada cara lain kecuali mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK).
 
"Kalau soal apa yang dilakukan ya pemerintah bikin KEK di luar Jawa. Enggak ada KEK di Jawa kecuali yang di Banten itu (KEK Tanjung Lesung)," kata Darmin di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Februari 2018.
 
Dengan adanya KEK, Darmin meyakini investasi akan lebih cepat masuk ke luar Jawa.  Lagi pula, pada dasarnya KEK dibentuk untuk mendorong pemanfaatan dan pengelolaan industri yang berasal dari sumber daya alam (SDA) di daerah tersebut.
 
"Coba saja lihat di Palu itu investasinya. Sei Mangkei enggak gitu cepat investasinya tapi berkembang.  KEK itu memang disengaja adanya dibuatnya di luar Jawa sehingga investasi masuk," tutur dia.
 
Saat ini, sudah ada 12 KEK yang ditetapkan pemerintah yang bergerak dalam dua sektor yakni industri dan pariwisata. Untuk industri di antarnya Arun LhoksEumawe, Sei Mangkei, Galang Batang, Tanjung Api-Api, Maloy Batuta Trans Kalimantan, Palu, Bitung, Sorong. Sedangkan untuk pengembangan pariwisata yakni Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Mandalika, dan Moratai.
 
Untuk menambah di sektor pariwisata, Kementerian Pariwisata mengusulkan agar destinasi 10 Bali baru dijadikan KEK. Adapun 10 destinasi tersebut yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kota Tua, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, dan Moratai (sudah ditetatapkan). 
 
Darmin pun tak menutup kemungkinan akan adanya tambahan KEK baru. Namun yang perlu digarisbawahi yakni tak berada di Jawa.
 
"Bisa saja kalau KEK, yang penting jangan minta KEK di Jawa untuk industri, itu enggak bisa. Nanti enggak jalan untuk di luar Jawa," jelas Darmin.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan