Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon Satinder Ahluwalia mengatakan dari total kredit Rp133,9 triliun, segmen perbankan UKM tumbuh 14 persen menjadi Rp30,4 triliun. Sementara kredit consumer mortgage atau KPR tumbuh 40 persen menjadi Rp6,9 triliun.
Sementara sektor pembiayaan kendaraan bermotor, untuk total pembiayaan Adira Finance adalah sebesar Rp48,1 triliun atau tumbuh delapan persen dibandingkan setahun sebelumnya. Pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 14 persen untuk roda dua dan 26 persen untuk roda empat secara setahunan.
"Pertumbuhan positif ini kontras dengan kondisi pada semester pertama 2017, di mana pembiayaan baru untuk kendaraan roda dua turun lima persen dan roda empat hanya tumbuh tiga persen," kata Satinder dalam keterangan resminya, Rabu, 25 Juli 2018.
Di luar pembiayaan mikro, dia mengaku, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh delapan persen menjadi Rp129,4 triliun dibandingkan setahun sebelumnya.
Kredit yang meningkat tidak memberikan dampak banyak bagi laba perusahaan. Bayangkan saja laba perusahaan berada pada posisi stabil dibandingkan dengan setahun sebelumnya sebesar Rp2 triliun.
"Inisiatif-inisiatif strategis jangka panjang Danamon terus menunjukkan hasil. Upaya diversifikasi mesin pertumbuhan Bank menghasilkan konsistensi peningkatan kinerja pada segmen UKM, consumer mortgage, serta pembiayaan kendaraan bermotor. Struktur pendanaan Bank juga membaik seperti yang ditunjukkan oleh pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA)," jelas dia.
Posisi giro dan tabungan (CASA) naik sembilan persen menjadi Rp50,9 triliun. Sedangkan rasio CASA membaik menjadi 48,2 persen dari 44,3 persen di periode yang sama pada tahun sebelumnya karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular.
Deposito tercatat turun tujuh persen menjadi Rp54,5 triliun, di mana Bank Danamon melakukan pelepasan dana mahal. Struktur pendanaan yang lebih baik ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah serta membangun pondasi yang baik untuk pertumbuhan kedepannya. "Rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) terkelola dengan baik pada tingkat 94,1 persen," jelas dia.
Pendapatan biaya atau fee income (tidak termasuk credit related fee) Bank Danamon tercatat pada Rp609 miliar atau tumbuh sebesar delapan persen secara setahunan. Pertumbuhan ini didukung oleh kontribusi net underwriting profit Adira Insurance yang tumbuh 19 persen menjadi Rp299 miliar. Sementara fee income Bancassurance tumbuh empat persen menjadi Rp166 miliar.
"Bank Danamon terus menjaga kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang pruden serta proses collection dan credit recovery yang disiplin. Kredit Dalam Perhatian Khusus membaik 240 bps menjadi 11,8 persen dari 14,2 persen setahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (NPL) Danamon tercatat pada 3,3 persen pada semester pertama 2018," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News