Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyatakan hasil survei yang diperoleh Bank Dunia akan digunakan sebagai data pemeringkat negara-negara di dunia. Oleh karena itu, pemerintah bakal mengantisipasi setiap survei yang dijalankan.
"Tim Bank Dunia kan sebentar lagi mau datang untuk survei dan mempelajari reformasi-reformasi untuk perbaikan peringkat kita di EODB. Rakor hari ini hanya untuk program sosialisasi dengan anggota Bank Dunia yang akan datang," kata Thomas, ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin 8 Mei 2017.
Langkah antisipasi yang akan dilakukan, menurut Thomas, pemerintah akan memperlihatkan ke Bank Dunia, jika penyelesaian sengketa bisnis di Indonesia sudah semakin mudah.
"Kita memastikan jelas sekali apa perbaikan-perbaikan yang sudah kita lakukan. Jadi jangan sampai mereka salah ngerti atau kurang memahami. Kita lihat banyak peluang di penyelesaian sengketa. Itu ada kemajuan yang luar biasa dari Mahkamah Agung, mereka bisa bikin simple claim. Jadi kalau sengketa ini sederhana, itu bisa diselesaikan melalui prosedur yang sangat cepat. Saya kira itu terobosan yang sangat dahsyat," terang Thomas.
Selain itu, pemerintah juga telah memperbaiki banyak aturan yang membuat kemudahan bisnis di Indonesia semakin banyak yang merasakan.
"Semoga (semua itu) dapat meningkatkan peringkat kita di komponen EODB itu," tutup Thomas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News