Satekit BRI. ANTARA/Ismar Patrizk.
Satekit BRI. ANTARA/Ismar Patrizk.

BRI Resmi Operasikan Mandiri BRISat

Dian Ihsan Siregar • 15 Agustus 2016 15:14
medcom.id, Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah memiliki satelit sendiri yang diberi nama BRISat. Satelit ini sudah mengorbit secara mandiri di langit Papua. 
 
Direktur Utama BRI Asmawi Syam menyebutkan, pengoperasian secara mandiri ini dilakukan setelah adanya penyerahan secara langsung oleh Arianespace yang merupakan perusahaan jasa antariksa asal Prancis.
 
"Satelit BRI sudah berjalan dua minggu dan sudah beroperasi secara mandiri," ucap Asmawi, ditemui saat paparan publik kinerja keuangan semester I-2016 di kantor pusat BRI, Jakarta, Senin (15/8/2016).

Dengan beroperasinya BRISat, diakui Asmawi, secara otomatis layanan perbankan digital BRI akan semakin membaik. Sebagai langka awal, BRI akan mendorong layanan perbankan digital dengan dukungan BRIsat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. 
 
"Sore kita akan membuka satu layanan digital banking services. Istilahnya full digital banking services yang didukung oleh BRIsat," tutur Asmawi.
 
Setelah beroperasi, BRISat akan dengan mudah mengembangkan layanan kredit di sektor mikro. Kredit sektor mikro mempunyai pangsa yang besar bagi penyaluran kredit perseroan.
 
"Kita akan memperbaiki produk ke depannya. Produk yang pas untuk mikro, kita akan melakukan product development agar bisa sinergi dengan bisnis kami," tutup Asmawi.
 
Satelit milik Bank Rakyat Indonesia yang bernama BRIsat berhasil diluncurkan dari Kourou, Guyana, Perancis. Satelit akhirnya diluncurkan sekira pukul 18.40 waktu setempat atau pukul 04.40 WIB, setelah sempat ditunda beberapa kali.
 
BRIsat ini diluncurkan oleh perusahaan peluncur satelit dunia milik Prancis, Arianespace. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum satelit meluncur, baik faktor alam maupun faktor teknis.
 
Wakil Direktur BRI Sunarso bersyukur BRIsat akhirnya dapat meluncur menuju orbit. Sunarso pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu peluncuran BRIsat ini.
 
"Alhamdulillah pada akhirnya BRIsat berhasil diluncurkan, kami mengucapkan terima kasih kepada manajemen BRI dan masyarakat yang telah mendoakan atas peluncuran BRIsat ini," kata Sunarso belum lama ini.
 
Peluncuran BRIsat menggunakan roket Ariane 5 dengan kapasitas angkut 10 ton untuk dual launch atau dual satelite. Sebelum diluncurkan, secara teknis tim Arianespace memastikan standar pemberangkatan roket, yakni teknis satelit, kapasitas baterai, dan kesiapan tracking station untuk beroperasi. Sedangkan faktor alam, kondisi angin dan petir di sekitar launch pad juga perlu diperhatikan.
 
BRIsat memiliki 45 transponder C-band dengan bandwidth 36 MHz dan 9 transponder KU-band dengan bandwidth 72 MHz. BRIsat akan ditempatkan di orbit 150,5 derajat Bujur Timur. Sebelum dijadikan tempat BRIsat, orbit ini digunakan Indosat.
 
Masa uji coba pengoperasian BRIsat ialah paling lama 60 setelah peluncuran. BRIsat memiliki masa pemakaian selama 17,5 tahun.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan