Kepala Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) Sumbawa Barat IGB Sumbawanto mengatakan, sebenarnya luas areal tanam 10 ribu hektare pada 2016 sedikit dipaksakan, sehubungan dengan pelaksanaan program nasional upaya khusus (Upsus) peningkatan produksi padi jagung dan kedelai (Pajale).
"Memang kita paksakan, karena banyak petani yang belum terbiasa menanam jagung. Tetapi ternyata hasilnya cukup menggembirakan," ungkapnya, seperti dikutip dari Antara, di Sumbawa Barat, Kamis (14/4/2016).
Melalui program Upsus Pajale, lanjut dia, pemerintah memberikan bantuan bibit, pupuk dan biaya pengolahan lahan kepada petani. Program peningkatan ketiga komoditas pangan tersebut juga melibatkan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), dan dibantu oleh PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) dalam hal pendampingan tekhnis petani.
Untuk wilayah lingkar tambang PTNTT, lanjut Sumbawanto, meliputi Kecamatan Jereweh, Maluk dan Sekongkang, dengan luas areal tanam jagung mencapai 2.000 ha atau meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan dengan di 2015.
"Di Kecamatan Maluk saja, dari 26 ha lahan tanam pada 2015, naik menjadi 500 ha tahun ini, dengan produksi mencapai tujuh ton per ha. Memang produksinya masih kurang maksimal dibanding wilayah lain, tetapi ke depan pasti akan lebih baik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News