Ilustrasi industri manufaktur - - Foto: MI/ Irfan
Ilustrasi industri manufaktur - - Foto: MI/ Irfan

Kemenperin Genjot Ekspor Lewat Pengembangan Industri Manufaktur Lokal

Husen Miftahudin • 05 April 2019 21:09
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk mendongkrak pengembangan industri manufaktur dalam negeri. Hal tersebut dimaksudkan agar industri manufaktur nasional bisa lebih berdaya saing di tingkat global.
 
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan upaya pengembangan industri manufaktur lokal sejalan dengan pelaksanaan peta jalan Making Indonesia 4.0. Dalam hal ini, Kemenperin berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lainnya untuk terus mendorong industri berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan pengembangan sektor swasta yang dinamis.
 
"Selain mengoptimalkan produktivitas terutama industri yang berorientasi ekspor, upaya ini untuk menarik investasi dari industri substitusi impor. Saat ini, kebijakan makro tetap dijaga dengan komitmen pemerintah melaksanakan paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat, 5 April 2019.

Kemenperin memperkirakan subsektor industri manufaktur seperti industri makanan dan minuman, industri permesinan, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, serta industri barang logam, komputer, dan barang elektronika, dapat tumbuh tinggi. Dengan begitu, industri manufaktur akan tumbuh 5,4 persen pada tahun ini.
 
Untuk memacu industri manufaktur nasional, lanjut Airlangga, pemerintah telah menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Dengan ditekennya perjanjian tersebut, ekspor Indonesia ke Australia akan meningkat, karena Australia telah memberikan komitmen untuk mengeliminasi bea masuk impor untuk seluruh pos tarifnya menjadi nol persen.
 
Beberapa produk Indonesia yang berpotensi untuk ditingkatkan ekspornya, antara lain produk otomotif khususnya mobil listrik dan hybrid, kayu dan turunannya termasuk furnitur, tekstil dan produk tekstil, ban, alat komunikasi, obat-obatan, permesinan, serta peralatan elektronik.
 
"Kerja sama ekonomi yang komprehensif ini menjadi momentum untuk sama-sama memacu pertumbuhan ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara," ungkap Airlangga.
 
IA-CEPA merupakan tonggak baru hubungan Indonesia dan Australia yang mencapai tingkat lebih tinggi. Kemitraan komprehensif ini tidak hanya berisi perjanjian perdagangan barang, jasa dan investasi, tetapi juga kerja sama ekonomi yang lebih luas.
 
"Cakupan kemitraan yang komprehensif ini akan memberikan dampak positif kepada perekonomian Indonesia dan Australia dalam jangka panjang," urainya.
 
Airlangga menyebut, investasi di industri manufaktur dalam negeri dapat meningkat pada tahun ini karena pemerintah telah merilis aturan terkait dengan tax holiday yang mencakup lebih banyak sektor, yaitu melalui PMK 150/2018 tentang Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan. Selain itu, kepastian untuk mendapatkan insentif tersebut juga lebih jelas dengan adanya online single submission (OSS).
 
"Artinya, investor tidak perlu lagi menunggu, bahwa kondisi ekonomi dan politik Indonesia dinilai stabil. Ini kesempatan Indonesia untuk terus memacu investasi, ekspor, dan pengoptimalan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di sektor industri," tutur dia.
 
Sementara itu, pelaku usaha manufaktur turut optimistis terhadap pertumbuhan industri tahun ini. Terlebih adanya langkah dukungan pemerintah untuk meningkatkan industri manufaktur.
 
"Kami menyambut baik dengan upaya pemerintah meningkatkan daya saing manufaktur dalam negeri. Selain itu upaya menggenjot ekspor produk dalam negeri," ujar Direktur Keuangan PT Grand Kartech Tbk, Johanes Budi K.
 
Apalagi ditambah dengan kesepakatan dagang melalui kerangka IA-CEPA. Perseroan berkode emiten KRAH ini mengaku tengah membidik ekspor ke pasar Australia.
 
"Dengan kemampuan engineering dan manufacturing yang sudah berstandar internasional, ASME (America Society of Mechanical Engineers) dan ISO, disertai pengalaman melayani klien-klien dari perusahaan multi-nasional, pengembangan pasar ini dilakukan KRAH untuk menjawab tantangan bahwa produk pembuatan anak negeri mampu berkompetisi di internasional," tutup dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan