Presiden Joko Widodo menilai menteri asal Pangandaran, Jawa Barat itu sebagai menteri yang sadis di antara menteri-menteri lainnya. Bagaimana tidak, komitmen menteri nyentrik itu dalam membasmi pencuri ikan (illegal fishing) dengan cara menenggelamkan atau membakar kapal asing dinilai berani.
"Setelah kita lakukan penenggelaman kapal melalui illegal fishing, produksi ikan jadi melimpah, nelayan kita enggak ada saingan lagi. Enggak ada yang berani lagi karena menterinya sadis," tutur Jokowi, saat acara Indonesia Outlook 2015, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (15/1/2015).
Jokowi mengaku, kebijakan untuk menenggelamkan kapal asing juga atas koordinasi dan izin darinya. Ia bahkan harus menyuarakan ke Susi hingga tiga kali, karena masalah prosedural yang harus dipatuhi.
"Tapi ini kan perintah menenggelemkan kapal, saya tunggu dua minggu enggak ada yang tenggelam. Saya perintahkan lagi enggak juga, tapi yang ketiga kali ditenggelemkan, karena prosedur ini itu. Tapi ini perintah panglima tertinggi lho. Ini perintah ketiga, akhirnya ditenggelamkan. Kemarin ada lagi," sambungnya.
Mantan Gubernur Jakarta ini manambahkan, hingga kini sudah ada sekira 11 kapal yang ditenggelamkan. Namun, dirinya mendapatkan laporan dari masyarakat, pemerintah belum berani menenggelamkan kapal yang berukuran besar.
Jokowi menimpali hal tersebut dengan jawaban, masyarakat yang lihat itu kapal dari foto yang dari jauh, sehingga kelihatan kapal kecil, padahal kapal tersebut cukup besar yakni berkapasitas 30 GT hingga 50 GT.
"Itu yang kecil-kecil pak. Kalau fotonya diambil jauh ya kecil itu. Kapal di atas 30 GT, 50 GT dibilang kecil. Kalau yang gede-gede itu kapal di perairan internasional. Ambil fotonya dari jauh kelihatan kecil. Kalau didekatkann juga besar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id