"Memang ada beberapa perusahaan yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada para karyawan karena mereka ingin mengurangi beban operasional perusahaan," kata Ketua Apindo Jateng Frans Kongi di Semarang, Selasa (28/7/2015).
Menurutnya, perusahaan yang sulit beroperasi di tengah kondisi saat ini adalah perusahaan yang sangat tergantung bahan baku impor.
"Dengan tingginya bahan baku akibat kenaikan dolar AS maka harga jual produk hasil industri akan mengalami kenaikan, ini yang membuat daya saing menjadi rendah," katanya.
Beberapa perusahaan tersebut di antaranya yang memroduksi komoditas baja dan garmen. Sedangkan untuk industri lain yang tidak bergantung pada bahan baku impor sejauh ini masih cukup eksis salah satunya mebel.
Sementara itu, menurut data dari Apindo, sejak awal 2015 hingga saat ini sudah ada sekitar 1.600 karyawan yang terpaksa dirumahkan. Bahkan, dalam waktu dekat ini akan ada 1.200 tenaga kerja yang juga akan dirumahkan.
Meski demikian, Frans mengatakan sejauh ini belum ada permasalahan yang membesar mengingat perusahaan tetap memberikan hak karyawan yaitu uang pesangon sesuai dengan kesepakatan awal.
"Di sisi lain, jika kondisi ekonomi membaik dan berdampak baik pula bagi produktivitas perusahaan, kebutuhan tenaga kerja akan kembali meningkat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News