Menurut Direktur Jenderal Hubla Bobby R Mamahit, persiapan yang dilakukan tak seperti saat libur di Hari Raya Idul Fitri. "Sama dengan tahun lalu, persiapan sudah dilakukan meski tidak sesignifikan Lebaran. Sebab, mobilitas Lebaran sangat padat. Natal dan Tahun Baru tak seperti Lebaran, hanya di daerah tertentu ada penumpukan jumlah melebihi fasilitas," ujar Bobby dalam konferensi pers di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2014).
Penumpukan, kata dia, biasanya terjadi di wilayah Indonesia Timur dan jalur Tanjung Priok-Belawan. Di dua wilayah itu, kata dia, biasanya jumlah calon penumpang menumpuk beberapa hari menjelang perayaan Natal.
"Karena kalau mereka bepergian dihitungnya pas, tentu ada penumpukan. Tapi tidak mungkin kita salahkan mereka karena libur dan cutinya sama," cetus dia.
Catatan Kemenhub pada 2013 lalu, jumlah penumpang di wilayah Timur yakni Ambon, Manado, dan Manokwari, dan Sorong cukup melonjak. Untuk Ambon terjadi lonjakan sekitar 83,07 persen dari 12/153 menjadi 22.248 penumpang. Kemudian untuk Manado naik 1,77 persen dari 27.327 menjadi 27.810 penumpang, Manokwari naik 70,99 persen dari 8.317 menjadi 14.221 penumpang, dan Sorong naik 9,77 persen dari 21.570 menjadi 23.677 penumpang.
"Ada akumulasi luar biasa, karena kebiasaan penumpang memilih waktu yang pas. Tapi buat operator mepet," ucap Bobby.
Namun, kata Bobby, kebanyakan penumpang di wilayah Timur menggunakan kapal perintis. Sebab, banyak penumpang menyebar ke sejumlah daerah yang tidak terlewati kapal Pelni.
"Peranan kapal perintis yang jadi andalan yang bisa membantu penumpang ingin berhari raya. Pergeseran di Maluku dan Papua sangat lumayan. Bedanya dengan Lebaran, penumpang Natal menyebar. Ada 84 persen trayek perintis di timur (Sulawesi ke timur). Kalau Papua dan Maluku, hampir 50 persen," tukasnya.
Untuk itu, Ditjen Hubla Kemenhub menyiapkan total 1254 kapal, dengan rincian 25 kapal Pelni, 80 armada perintis, 1 kapal PT ASDP (Ro-Ro), 29 kapal Ro-Ro Swasta, 70 kapal penumpang swasta, 1049 kapal swasta jarak dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News