"Fasilitas produksi pelumas ini sejalan dengan ambisi kita menggenjot hilirisasi. Apalagi pasar pelumas domestik dan ekspor sangat besar seiring pertumbuhan jumlah kendaraan dan industri otomotif," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (12/12/2015).
Dia mengungkapkan, pelumas yang mumpuni juga diharapkan mampu mendukung produktivitas ekonomi, lalu lintas logistik serta penumpang. Saleh menuturkan produsen pelumas harus agresif meningkatkan kinerja produksinya, baik demi kapasitas dan kualitas produk seperti Pertamina.
"Pelumas sendiri merupakan bagian vital dari perawatan kendaraan bermotor. Bahkan meski pabrikan sudah memberi rekomendasi pelumas, kita masih mencari sumber referensi lain misalnya di grup otomotif Facebook. Saya yakin Pertamina mampu memenangi persaingan persepsi ini karena produk pelumasnya memang berkualitas," pungkas Saleh.
Sebagai informasi, Pertamina Lubricants mengoperasikan PUJ sebagai pabrik pelumas terintegrasi terbesar di Indonesia. Total nilai proyek mencapai Rp948 miliar dan berkapasitas total 270 juta liter per tahun atau setara dengan penggantian pelumas untuk lebih dari 67,5 juta mobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News