"Rata-rata penurunan omzet setiap tahun antara 3-5 persen," kata Ketua Apepi Kota Semarang Bambang Yuwono dikutip dari Antara, Selasa (19/1/2016).
Pihaknya menyatakan, penurunan sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu seiring dengan maraknya ponsel cerdas dan gadget di kalangan anak muda.
"Bahkan, akhir tahun yang dulunya berdampak pada peningkatan penjualan perhiasan, akhir-akhir ini sudah tidak lagi memberikan dampak yang sama," katanya.
Selain maraknya ponsel cerdas, faktor lain yang memberikan dampak pada penurunan penjualan tersebut adalah daya beli masyarakat yang cenderung menurun.
"Orang tentu lebih mengutamakan membelanjakan uang untuk kebutuhan primer, sedangkan perhiasan bukan merupakan kebutuhan primer," katanya.
Bahkan, penurunan harga emas yang sempat terjadi beberapa waktu lalu tidak berdampak pada kenaikan penjualan.
"Dua hari yang lalu harga emas sempat mencapai angka Rp470 ribu per gram, kalau sekarang kan sudah mencapai Rp488 ribu per gram. Penurunan beberapa waktu lalu tersebut nyatanya tidak berdampak pada kenaikan penjualan perhiasan," katanya.
Meski tidak banyak laku seperti beberapa tahun lalu, diakuinya pembeli perhiasan emas tetap masih ada.
"Kalau untuk kalangan menengah ke atas biasanya membeli yang kadar emasnya 75 persen yaitu dengan harga Rp425 ribu per gram, sedangkan untuk kalangan menengah ke bawah banyak yang membeli perhiasan yang berkadar emas 42 persen dengan harga Rp240 ribu-Rp250 ribu per gram," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id