"Di Jayapura, Papua, tingkat pemalsuan uang tidak terlalu tinggi. Kapasitasnya hanya sedikit sekali," kata Joko Supratikto, seperti dikutip dari Antara, di Jayapura, Selasa (22/9/2015).
Ia mengatakan, uang palsu yang beredar di Kota Jayapura, Provinsi Papua, hanya beberapa lembar saja. Dalam artian uang palsu yang beredar tidak terlalu banyak sehingga BI bisa bersegera memeriksanya. "Jadi memang kita di Jayapura uang palsu itu relatif bisa dideteksi," ungkapnya.
Joko menjelaskan, untuk mengantisipasi beredarnya uang palsu di Jayapura, pihaknya selalu rutin mengadakan sosialisasi ciri-ciri keasliaan rupiah. Hal ini menjadi penting dilakukan dalam rangka meredam semakin signifikannya peredaran uang palsu.
Lebih dari itu, pihaknya menyatakan siap untuk terus mewaspadai beredarnya uang palsu di Jayapura bahkan di Papua secara luas, dengan terus membekali masyarakat dengan sosialisasi ciri-ciri uang palsu. Diharapkan, masyarakat bisa mengetahui dan terhindar dari kepemilikan uang palsu.
"Kami rutin memberikan sosialisasi ciri-ciri keaslian, dan uang palsu kepada kepolisian, juga masyarakat umum melalui mahasiswa ataupun siswa," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News