Agus mengatakan sebetulnya dari sisi produk, Indonesia mampu dan telah memproduksi cangkul yang berkualitas dan tidak kalah dibanding cangkul produksi luar negeri. Hanya saja menurut dirinya para pembeli (offtaker) lebih memilih menggunakan produk yang memiliki embel-embel asing.
"Kesadarannya belum ada, kesadaran dari offtaker yang belanja cangkul. Kalau kualitas (cangkul kita) sudah bagus," kata Agus ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 7 November 2019.
Oleh karenanya dia mengatakan pemerintah mendorong agar para offtaker baik yang berasal dari India maupun kementerian atau lembaga untuk lebih masif menggunakan produk dalam negeri. Agus juga mengatakan pihaknya bakal mengkampanyekan untuk memprioritaskan produk-produk dalam negeri dalam belanja yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Sekarang kita sosialisasikan khususnya kalau belanja pacul yang anggarannya dari APBN akan kita wajibkan produk dalam negeri. Karena produksi dalam negeri kualitasnya sudah baik dan sudah siap," tutur dia.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo geram masih banyak impor dalam pengadaan barang dan jasa. Jokowi meminta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) memanfaatkan industri dalam negeri yang sudah berkembang pesat.
"Apakah negara kita yang sebesar ini industrinya sudah berkembang, pacul dan cangkul harus impor? Tolong didesain, ini baru satu barang," kata Jokowi saat memberi sambutan dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Barang dan Jasa Pemerintah 2019 di JCC, Jakarta.
Jokowi mengakui beberapa barang impor lebih murah. Namun, lapangan kerja bisa hilang bila keran impor terus dibuka.
Menurut dia, pengadaan barang dan jasa bisa dimanfaatkan untuk membangun industri-industri kecil di dalam negeri. LKPP, kata dia, dapat memetakan barang yang bisa diproduksi dalam negeri dan impor.
"Saya minta kepala LKPP memprioritaskan produk dengan komponen lokal yang sangat tinggi agar didahulukan. Persulit barang impar impor itu," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News