Deputi Bidang Energi, Logistik, dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan saat ini masih banyak masyarakat kategori tersebut yang belum mendapatkan kesempatan memiliki rumah.
Oleh karena itu pengadaan rumah harus ditingkatkan. Upaya pertama yang dilakukan adalah dengan membentuk holding perusahaan yang bertugas menyediakan rumah tersebut.

Skema holding perumahan. (Sumber: Kementerian BUMN)
"Perlu perusahaan yang besar juga untuk membangun (rumah) terutama untuk masyarakat MBR," kata Edwin di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018.
Edwin menjelaskan saat ini harga properti juga terbilang tinggi. Harga itu semakin membuat sulit masyarakat ketegori MBR mendapatkan rumah. Sehingga ini akan menjadi tantangan holding BUMN perumahan di masa mendatang.
"Rumah kita harga properti itu kan luar biasa. Sementara itu masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan kesempatan memiliki perumahan. Banyak lah tantangannya," ungkap dia.
Sejauh ini, lanjut Edwin, tahap pembentukan holding BUMN perumahan masih dalam kajian. Namun seluruh perusahaan yang akan menjadi holding sudah melakukan pendekatan satu sama lain.
"(Holding) Perumahan juga sudah kajian," ucap dia.
Seperti diketahui pembentukan holding BUMN perumahan juga menjadi salah satu gagasan yang dibentuk Kementerian BUMN. Kementerian BUMN menunjuk Perum Perumnas menjadi pemimpin holding perumahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News