Terminal 3 sebelumnya telah digunakan oleh dua maskapai, Lion Air dan Air Asia. Bagian yang digunakan itu disebut Terminal Eksisting.
"Nah kenapa selesai 40 persen ini kita siapkan untuk Garuda? Supaya Garuda pindah dan di terminal 2 F akan dipakai untuk penerbangan yang ada di terminal 3 eksisting, kita pindahkan karena Terminal 3 Eksisting itu harus direnovasi dan disatukan dengan terminal baru," kata Djoko usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).
Terminal 3 ini nantinya berbentuk leter U dengan jarak 2,4 kilometer (km) dari setiap ujungnya. Oleh karena itu, 40 persen terminal yang telah selesai harus dioperasikan agar bagian yang digunakan dua maskapai Lion Air dan AirAsia dapat direnovasi.
Djoko memprediksi, pemindahan dua maskapai ke terminal 2F memakan waktu empat hari setelah penerbangan domestik Garuda Indonesia dipindahkan ke terminal 3. Terminal 3 eksisting yang direnovasi nanti akan digabungkan dengan satu bangunan terminal 3 yang baru.
"Sehingga menjadi utuh semuanya," kata Djoko.
Komisaris Utama Angkasa Pura II Rhenald Kasali mengatakan, pengoperasian terminal 3 untuk penerbangan domestik Garuda Indonesia ini untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang di terminal 1 dan 2. Langkah ini dilakukan karena calon penumpang di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma semakin padat.
Lonjakan penumpang sebenarnya sudah terasa setelah reformasi 1998. Rhenald menduga, lonjakan penumpang ini berkaitan dengan kebijakan low cost carrier. Pemerintah, kata dia, juga mengaku terlambat membangun terminal tambahan untuk mengakomodasi calon penumpang di bandara.
"Jadi harus menciptakan kenyamanan di terminal 1 dan 2, dan juga mengurangi beban Bandara Halim Perdanakusuma," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News