Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kanan) di sela-sela penandatanganan kerja sama industri kreatif Indonesia dan Inggris (ANTARA FOTO/Teresia May)
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kanan) di sela-sela penandatanganan kerja sama industri kreatif Indonesia dan Inggris (ANTARA FOTO/Teresia May)

Pemerintah Indonesia Teken Kerja Sama Kembangkan Industri Kreatif

Angga Bratadharma • 25 April 2016 13:06
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Indonesia melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Pemerintah Inggris Raya serta Irlandia Utara menandatangani kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerja sama di bidang industri kreatif. Kerja sama ini diharapkan mendukung pengembangan dan pertumbuhan industri kreatif di masa-masa mendatang.
 
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com di Jakarta, Senin 25 April, MoU ditandatangani oleh Kepala Bekraf Triawan Munaf dan Ministry of State for Culture and Digital Economy Negara Inggris Edward Vaizey, di Kantor Perdana Menteri Inggris di Downing Street.
 
MoU yang ditandatangani antara lain meliputi kerja sama kedua negara di bidang periklanan, arsitektur, kerajinan, kuliner, pengembangan digital, feysen, film, animasi dan video, kesenian, desain interior, kesusasteraan dan penerbitan, musik, seni pertunjukan, fotografi, desain produk, televisi dan radio, dan bidang-bidang kerja sama lainnya.

Adapun implementasi kerja sama yang akan ditindaklanjuti oleh Bekraf dan Ministry of State for Culture and Digital Economy (melalui British Council dan UK Trade and Investment) yakni pertama, peningkatan kapasitas dan pengembangan keahlian melalui pendidikan dan pelatihan.
 
Kedua, pemberian bantuan teknik yang diprioritaskan pada riset pasar dan pembuatan kebijakan. Ketiga, berbagi informasi terkait pasar, komersial dan nonkomersial atau sumber-sumber nirlaba. Keempat, berbagi pengalaman dalam pengembangan model-model pembiayaan ekonomi kreatif, termasuk sumber-sumber pembiayaan dan investasi.
 
Kelima, pemberian bantuan teknik dalam pengembangan seni pertunjukan, seperti musik, drama dan bioskop dan terkait dengan teknologi digital dan konten digital. Keenam, saling dukung untuk akses pasar; program-program produksi bersama untuk memproduksi dan memasartkan produk-produk dan jasa-jasa kreatif.
 
Disamping mengikuti acara penandatangan MoU tersebut, selama di London, Kepala Bekraf Triawan Munaf juga mengadakan beberapa kegiatan seperti rapat koordinasi dengan Kementerian Kebudayaan, Media dan Olahraga (DCMS) Inggris dan Ukti (Trade and Investment).
 
Rapat koordinasi dilakukan di Kantor Kementerian Kebudayaan, Media dan Olah Raga Inggris dan mengadakan pertemuan Menteri Kebudayaan dan Ekonomi Digital Inggris (Ed Vaizey) pada pagi hari Rabu 20 April 2016.
 
Selain itu, Kepala Bekraf ke Pusat Pembelanjaan Fenwick di New Bond Street London dalam rangka memberikan dukungan kepada lima orang perancang busana Indonesia (Toton, Peggy Hartanto, Sean & Shela, Major Minor dan Byvelvet).
 
Tidak hanya itu, Kepala Bekraf ikut pula melakukan rapat kunjungan ke Kantor British Documentary (BritDoc) pada Rabu 20 April 2016. BritDoc adalah lembaga internasional pengembangan kapasitas sumber daya dan pembiayaan di bidang film dokumenter. BritDoc telah melahirkan film-film dokumenter di antaranya ajang Piala Oscar di Amerika.
 
Agenda Kepala Bekraf memang cukup padat. Sebab, selain melakukan kegiatan itu, Triawan juga melakukan kunjungan ke Museum Victoria and Albert Museum di London, melakukan rapat paparan riset pasar busana muslim di Inggris, studi banding ke Kantor Pusat Performing Rights Society (PRS) London, dan rapat dengan British Broadcasting Corporation (BBC).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan