Dalam menyelesaikan pembangunan kelima terminal tersebut, Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G. Masassya akan melakukan berbagai hal dalam mendapatkan pembiayaan. Salah satunya adalah melakukan roadshow untuk bertemu dengan investor.
"Kedua tentu saya menggali dari internal misalnya termasuk akan mengantarkan IPO anak perusahaan, sehingga akan dapat fresh fund untuk kita," jelas Elvyn, ditemui usai acara pengoperasian Terminal Petikemas Kalibaru Pelabuhan Utama Tanjung Priok, di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Ketiga, perseroan bisa menerbitkan surat utang (obligasi) demi menyukseskan kelima terminal Petikemas Kalibaru di Pelabuhan Utama Tanjung Priok. Alternatif keempat adalah mendapatkan pembiayaan dari pinjaman perbankan.
"Ada banyak cara, kita akan review. Jadi ada empat pola. Satu saya akan cari investor langsung, baik yang sifatnya investor pasif maupun aktif. Kedua kita akan IPO kan anak-anak perusahaan yang relevan, ketiga mempertimbangkan penerbitan surat utang, terakhir pinjaman dari pihak perbankan. Empat ini belum kita putuskan, tapi opsinya sudah begitu dan mudah-mudahan bisa," jelas Elvyn.
Dari keempat opsi yang bisa dijalankan, Elvyn memberi sinyal perseroan lebih memilih untuk mencari investor.
"Utamanya saya akan cari investor," tutup Elvyn.
Sekadar informasi, terminal Petikemas Kalibaru telah dioperasikan secara komersial pada 18 Agustus 2016. Terminal ini dioperasikan oleh Joint Venture (JV) Company antara lPC TPK dan Konsorsium Mitsui -PSA NYK Line, yaitu PT New Priok Container Terminal One (NPCT1). Dengan adanya Terminal Petikemas Kalibaru maka kapasitas terminal petikemas di Tanjung Priok bertambah 1,5 juta TEUs per tahun.
Terminal Kalibaru dibangun dalam rangka membangun kapasitas secara bertahap untuk mengantisipasi pertumbuhan arus petikemas dan kargo Pelabuhan Tanjung Priok. Kapasitas penanganan petikemas Pelabuhan Tanjung Priok yang semula berkisar 5 juta TEUs per tahun pada 2009-2010, ditanggulangi dalam jangka pendek dengan melakukan konfigurasi terminal, penambahan peralatan dan penataan pola operasi menjadi 7 juta TEUs per tahun. Dalam jangka panjang, kapasitas total Pelabuhan Tanjung Priok akan bertambah sebesar 11,5 juta TEUs per tahun setelah keseluruhan Terminal Kalibaru selesai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News