"Itu biasa terjadi pada jelang Lebaran. Kalau untuk kalangan menengah biasanya akan memanfaatkan uang mereka untuk keperluan Lebaran," kata seorang pengurus REI Jawa Tengah Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi Juremi, seperti dikutip dari Antara, di Semarang, Selasa (10/5/2016).
Menurut dia, penurunan penjualan akan terjadi untuk seluruh jenis rumah, mulai dari rumah untuk segmentasi sederhana hingga rumah mewah. Terkait dengan penurunan penjualan, pihak pengembang tidak dapat berbuat banyak mengingat hal tersebut sudah menjadi tren tahunan.
"Memang kami akan menggelar sejumlah promo, meski begitu upaya-upaya tersebut tidak memberikan hasil yang terlalu signifikan," ungkapnya.
Juremi mengatakan, biasanya penurunan penjualan akan terjadi menjelang Lebaran dan menjelang tahun ajaran baru. "Tetapi untuk tahun ini kami agak diuntungkan dengan bersamaannya memontum jelang Lebaran dengan jelang tahun ajaran baru. Jika biasanya penurunan terjadi dua kali dalam satu tahun, untuk tahun ini diprediksi hanya akan terjadi satu kali," jelasnya.
Menurut dia, penjualan akan kembali baik sekitar 1-2 bulan usai Lebaran. Pada saat itu, penjualan akan kembali normal dan diharapkan bisa lebih meningkat dibandingkan dengan hari biasanya.
Seorang pengurus Bidang Lingkungan REI Jawa Tengah Nur Widi Wijatmiko menambahkan, penurunan penjualan biasanya juga terjadi untuk rumah sederhana program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Untuk menarik calon konsumen, kami akan melakukan sejumlah program promo, diantaranya berupa hadiah, diskon uang muka, dan subsidi bunga," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News