medcom.id, Jakarta: Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengakui kerja sama bisnis dan perdagangan antarnegara Asia dan Afrika saat ini melempem. Bukan karena perbedaan jarak yang cukup jauh, melainkan mental para pengusaha Asia, khususnya Indonesia, dalam menanamkan modalnya di Benua Hitam tersebut.
"Yang menjadi faktor penghalang kerja sama Asia Afrika saat ini bukan lagi jarak, namun mental masyarakat dan pengusaha yang kurang berani mengambil risiko untuk berinvestasi di Benua Afrika," ujar Rachmat dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Maka itu, Rachmat meminta agar negara-negara Asia dan Afrika untuk duduk bersama menyusun pembukaan jalur-jalur baru perdagangan yang jelas dan mapan sebagai pendukung terjadinya perdagangan. Pihaknya, sebut dia, terus mendukung dunia usaha untuk terus menjalin kerja sama dengan negara-negara di Afrika.
"Beberapa perusahaan Indonesia yang sukses dan berhasil membangun kerja sama dengan negara Afrika antara lain yaitu Indofood, Wings, Kalbe Farma, Wilmar Nabati dan Kedaung Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini berhasil merebut pasar di Nigeria, Zimbabwe, dan Mauritania dengan produk seperti mi instan dan sabun," ungkap dia.
Meskipun beberapa perusahaan tersebut telah berhasil membuka pabriknya di Afrika, namun kesuksesan itu belum banyak dirasakan oleh sektor bisnis di Asia dan Afrika. "Oleh karena itu, kita harus mengarahkan fokus kamar dagang masing-masing ke Asia Afrika," pungkas Rachmat.
Seperti diketahui, saat ini nilai perdagangan Asia Afrika baru mencapai sebesar USD13,3 triliun untuk pasar sebanyak 5,59 miliar jiwa. Hal ini masih terbilang relatif kecil jika dibandingkan dengan perdagangan antarnegara Asia sendiri yang mampu mencapai sebesar USD8 triliun.
Sementara itu, menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Koordinator Asosiasi Noke Kiroyan, perdagangan Indonesia ke negara Afrika hanya mampu mencatat sebanyak USD10,7 miliar. Kalah jauh dengan perdagangan Tiongkok dengan negara Afrika yang mencapai sebesar USD200 miliar per tahun.
"Perdagangan India ke Afrika juga lebih tinggi. Meski lebih rendah (dibandingkan Tiongkok), namun angka perdagangan India-Afrika lebih tinggi dari Indonesia, yakni sebesar USD70 miliar per tahun. Kita jauh tertinggal dengan kedua negara-negara besar di Asia tersebut," pungkas Noke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News