Ilustrasi. Antara/Rony Muharrman
Ilustrasi. Antara/Rony Muharrman

Call Center Belum Ada, Tim Pengawas Valas Tak Efektif

Suci Sedya Utami • 11 Maret 2015 14:07
medcom.id, Jakarta: Pelemahan rupiah hingga melebihi level Rp13.000 per USD menjadi perhatian pemerintah. Salah satu yang menjadi faktor pelemahan yakni karena masih banyaknya transaksi mata uang asing khususnya dolar di dalam negeri.
 
Guna memantau penggunaan valuta asing (valas) di Tanah Air, pemerintah telah membentuk tim pengawas penggunaan mata uang asing. Namun, keberadannya masih belum efektif dalam menekan penggunaan dolar. Hal tersebut diakui oleh Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro.
 
"Sebenarnya timnya sudah ada, tapi masih fokus ke sosialisasi," kata Bambang di kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2015).

Bambang mengatakan, ketidakefektifan tim tersebut karena belum adanya call center yang menerima pengaduan masyarakat terhadap penggunaan dolar untuk transaksi dalam negeri.
 
"Kita selama ini belum ada call center. Nanti kalau sudah ada, siapapun bisa mengadukan. Memang ya intinya, pemerintah akan lebih pro aktif untuk melihat di mana saja transaksi dolar itu masih terjadi," tukasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan