"Masalahnya secara umum kita mau menghadapi MEA, kita harus akui secara umum tingkat produktivitas kita masih di bawah dibanding negara ASEAN," tuturnya di Sekolah Tinggi Manajeman PPM, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/10/2015).
Selain itu, Destry menambahkan jika untuk meningkatkan skilled labour di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Sebab, mayoritas pekerja Indonesia masih memiliki tingkat pendidikan rendah.
"Skilled labour itu yang nantinya mendorong ekonomi kita. Karena ekonomi kita ke depannya harus yang berbasis nilai tambah, enggak bisa lagi yang primary. Aritnya itu dibutuhkan skilled labour yang tinggi," jelas dia.
Oleh karena itu, peningkatan kualitas pekerja dalam negeri menjadi tugas bersama antara pemerintah dengan para tenaga kerja untuk meningkatkan keterampilan khusus yang dimilikinya.
"Kita harus siap menghadapi daya saing dari luar. Kalau dari luar daya saing tinggi, maka kita harus menaikkan daya saing kita," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News