"Saya rasa baik untuk menggeliatkan perekonomian. Stimulusnya baik, tapi perlu waktu dampaknya. Bukan seketika dikeluarkan, terus dampaknya langsung kelihatan," ujar Chief Executive Officer (CEO) Indomobil Finance Indonesia Gunawan, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan, di Gedung International Financial Center (IFC), Jakarta, Selasa (29/9/2015).
Menurutnya, sekarang ini daya beli masyarakat tengah menurun dikarenakan pergerakan ekonomi Indonesia yang tengah mengalami perlambatan. Alhasil, dampaknya sektor pembiayaan kendaraan juga mengalami perlambatan.
"Kalau kendala daya beli turun, jadi pembiayaan menurun, untungnya ada aturan penurunan uang muka atau Down Payment (DP). Sehingga dampaknya sangat bagus. Kalau butuh kendaraan aturan itu sangat bagus, tapi memang sektor pembiayaan ada yang turun dan naik," jelas dia.
Terkait suku bunga acuan (BI rate), Gunawan menjelaskan bahwa tingkat BI rate sekarang ini belum memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan pembiayaan (multifinance). Paling tidak dirinya berharap agar Bank Indonesia (BI) bisa menjaga nilai tukar rupiah agar lebih stabil.
"Tidak seperti saat ini, rupiah berfluktuatif ganggung kinerja bisnis kita. Kita juga tidak stabil buat asumsi bisnis. Karena rupiah stabil yang tidak aman bagi konsumen," tegasnya.
Lebih lanjut dirinya berharap agar pemerintah dan BI terus melakukan berbagai macam upaya agar nilai tukar rupiah tidak secara tajam terus melemah. Hal itu penting dilakukan agar pelaku pasar tidak merasakan dampak yang besar dan nantinya masyarakat turut merasakan seperti adanya kenaikan harga dan lain-lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News