Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menilai, Indonesia yang menjadi pasar ponsel harus didukung dengan penguatan jaringan sinyal.
"Termasuk juga memperkuat jaringan 4G LTE. Mereka juga kita dorong bangun pabrik di Indonesia, sehingga ada aliran masuk investasi," ujar Saleh saat mengunjungi kantor pusat produsen elektronika dan teleomunikasi seluler Hisense di Qingdao, Tiongkok, seperti dikutip dalam siaran persnya, Jumat (4/12/2015).
Dengan begitu, ia berharap pabrikan pendukung ponsel dan bisnis pengembang aplikasi dapat mengembangkan pabrik mereka di Indonesia. "Kami harapkan supaya ke depan investasi Hisense yang masuk di Indonesia tidak hanya perakitan, tetapi juga sebagai basis produksi mereka untuk pasar ekspor serta mampu meningkatkan komponen lokal dari Indonesia," papar dia.
Saleh mengharapkan, dalam kunjungan kerjanya ini, diharap juga akan menggaet lebih banyak investor asal Tiongkok dan betul-betul merealisasikan investasinya. "Ini salah satu upaya untuk lebih memantapkan rencana investasi mereka agar lebih dapat segera terealisasi, sekaligus memastikan calon investor memang serius, dan mereka juga merasa kita serius menanggapi minat mereka," jelas dia.
Saleh melihat dari dekat hasil riset dan produk unggulan yang merambah dari telekomunikasi. Saat ini, Hisense telah menjangkau 130 negara dengan memiliki 17 fasilitas produksi yang tersebar di Tiongkok, Afrika Selatan, Algeria, dan Mesir dan memiliki 7 pusat R&D (riset dan pengembangan) produk.
Hisense telah mampu memproduksi 15 juta unit ponsel per tahun dengan kapasitas produksi per hari mencapai 3.500 unit ponsel. Indonesia adalah pasar terbesar produk ponsel Hisense di luar Tiongkok. Mereka tengah ancang-ancang memperkuat penguasaan pasar di Amerika melalui pemasaran dan akuisisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News