"Sampai akhir tahun bisa tembus Rp30,8 triliun, atau naik 18-19 persen. Dengan melihat posisi kredit Rp30,7 triliun hingga 24 November 2015," ujar Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, ditemui di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Ia menjelaskan, pertumbuhan kredit itu ditopang oleh geliat ekonomi di daerah Jateng. Sementara untuk Jateng pertumbuhan ekonominya disokong oleh proyek infrastruktur antara lain pembangunan jalan tol, waduk, proyek sanitasi air, dan jembatan.
Dia menambahkan, dari total yang telah digelontorkan Bank Jateng, sebanyak 30 persen masih menyasar sektor UMKM, sedangkan sisanya masih mengarah ke kredit ritel. Sedangkan porsi kredit korporasi porsinya masih kurang dari Rp5 triliun.
Ke depannya, lanjutnya, Bank Jateng akan lebih agresif dalam menggelontorkan kredit yang mengarah kepada peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, seperti kredit yang penyalurannya kepada sektor infrastruktur.
"Pipeline kami, masih ada penantian kredit untuk proyek listrik, tol, dan sebagainya. Mungkin masih ada yang lainnya," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News