Tiongkok (AFP/GREG BAKER).
Tiongkok (AFP/GREG BAKER).

Indonesia Jaga Komitmen Antidumping Baja dengan Tiongkok

05 Agustus 2018 12:54
Beijing: Indonesia menjaga komitmennya mengenai antidumping dengan Tiongkok agar bisa mendapatkan solusi yang saling menguntungkan antarkedua negara.
 
"Kami ikuti prosedur ekspor baja kami ke sini," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun kepada Antara di Beijing dikutip dari Antara, Minggu, 5 Agustus 2018.
 
Pernyataan tersebut menanggapi investigasi Kementerian Perdagangan China (Mofcom) atas pengaduan perusahaan setempat terhadap beberapa perusahaan, salah satunya dari Indonesia yang dituduh melakukan dumping. Shanxi Taigang Stainless Steel Co Ltd sabagai perusahaan dalam negeri Tiongkok mengajukan permohonan agar kasus tersebut diselidiki.

Perusahaan tersebut menghasilkan produk yang sama dengan perusahaan baja dari Indonesia, Korea Selatan, Jepang, dan Uni Eropa. Sementara itu, Atase Perdagangan KBRI Beijing Dandy S Iswara mengungkapkan kronologi pengaduan tersebut pada 23 Juli 2018.
 
"Dari Indonesia, ada dua perusahaan yang diadukan melakukan dumping. Kedua perusahaan tersebut sebenarnya juga PMA (penanaman modal asing) dari China yang beroperasi di Indonesia," ujarnya.
 
Ia menyebutkan bahwa pada 2015, Indonesia belum mengekspor baja ke tiongkok. Kemudian pada 2016 nilai ekspor baja Indonesia ke tiiongkok mencapai USD14,2 juta . Setahun kemudian nilai ekspor itu melonjak drastis menjadi USD689 juta.Bahkan nilai ekspor baja Indonesia ke Tiongkok tertinggi dibandingkan dengan 19 negara Uni Eropa ditambah Jepang dan Korea Selatan.
 
Shanxi Taigang melaporkan dua perusahaan asal Indonesia, tiga dari Korsel, dua dari Jepang, dan tiga dari Uni Eropa setelah mengetahui daya serap produk untuk dalam negeri Tiongkok terus berkurang.
 
Selain itu sebanyak 29 perusahaan distributor baja dari Uni Eropa turut diinvestigasi oleh Mofcom atas laporan yang sama. Laman Mofcom sebelumnya menyatakan bahwa investigasi akan dilakukan 20 hari kerja sejak laporan pengaduan diterima.
 
"Ruang lingkup investigasi dibatasi pada baja batangan dan pelat baja di pasaran Tiongkok yang berasal dari Indonesia, Korsel, Jepang, dan Uni Eropa. Kedua jenis baja tersebut merupakan bahan baku industri baja dan bahan jadi yang banyak digunakan untuk pembuatan kapal, kontainer, kereta api, elektronik, industri perminyakan, petrokimia, dan industri lainnya," sebut Mofcom.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan