Dijelaskan Kepala Biro Humas Kemenaker Soes Hindharno, Desmigratif berhasil mengurangi pemberangkatan calon pekerja migran Indonesia (PMI) yang tak sesuai prosedur. Sebelumnya, para calon PMI kerap diberangkatkan ke luar negeri melalui perantara calo.
Para calon PMI kini mulai sadar risiko yang menjerat mereka bila berangkat tidak sesuai prosedur. Kesadaran yang meningkat ini sejalan dengan salah satu pilar Desmigratif, yaitu informasi tata cara migrasi dan pelatihan.
"Daripada kenapa-kenapa, mending tidak jadi berangkat. Mereka melihat contoh kasus, kapal yang mengangkut PMI terbalik, penumpangnya meninggal semua. Ada juga PMI dianiaya. Apalagi, sekarang Hong Kong kisruh," ujar Soes, ditemui Medcom.id, di sela-sela acara Pesta Rakyat Tripartit, di kantor pusat Kemenaker, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Agustus 2019.
Namun, diakui Soes, jumlah calon PMI yang nekat berangkat melalui jalur ilegal belum turun signifikan.
"Saya belum berani bilang penurunan 50 persen. Tapi mungkin sekitar 30 persen sudah tereduksi," ujarnya.
Sebelumnya, para calon PMI kerap diberangkatkan melalui calo. Hal ini menyebabkan kepala desa tidak memiliki data yang akurat terkait tujuan negara yang dituju oleh warganya.
Dengan ada Desmigratif, para kepala desa memiliki database terkait status warganya yang menjadi PMI. Mereka dibantu oleh Petugas Desmigratif yang membantu memberikan arahan kepada calon PMI terkait informasi negara yang dituju dan status pekerjaan buat calon PMI, sehingga terhindar dari praktik calo.
Selain meningkatkan kesadaran PMI, Desmigratif juga sudah memberikan dampak pada banyaknya usaha mikro yang berkembang di beberapa daerah.
Hal ini sejalan dengan pilar kedua Desmigratif terkait membantu PMI dan keluarganya agar memiliki keterampilan dan kemauan untuk membangun usaha produktif.
"Progresnya bagus. Banyak daerah sudah berkembang usaha mikronya yang dikelola masyarakat desa itu sendiri," kata Sekretaris Jenderal Kemenaker Khairul Anwar.
Pada 2019, Kemenaker sudah membangun 150 Desmigratif di beberapa kabupaten/kota yang menjadi kantong PMI. Daerah yang memiliki kantong PMI terbesar ialah Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id