"Terus terang, Tiongkok menguasai 70 persen rumput laut ekspor asal Indonesia. Mereka mengolahnya menjadi karagenan," ujar Direktur Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Kementerian Perindustrian Abdul Rochim, kepada Antara di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Rochim menyampaikan Tiongkok memiliki industri penghasil karagenan yang kuat, sehingga jika berinvestasi di dalam negeri, banyak manfaat yang akan dirasakan.
Rochim memaparkan, karagenan merupakan rumput laut berbentuk bubuk, yang kerap menjadi campuran dalam panganan sehari-hari seperti sosis nuget ayam, roti dan campuran bumbu.
"Potensi pengembangannya sangat besar di Indonesia. Sehingga kami dorong terus untuk industri pengolahannya masuk," ujar Rochim.
Menurut data Kementerian Perdagangan, Tiongkok termasuk dalam tiga negara di Asia yang memborong rumput laut produksi dalam negeri dengan nilai kontrak hingga USD58 juta atau senilai Rp782,71 miliar, disusul Malaysia dan Singapura.
Transaksi pembelian rumput laut kering ini dibeli oleh tiga importir asal Tiongkok, yakni Green Fresh Foodstuff Co. Ltd, Xiamen DSC Import & Export Co. Ltd, dan Fujian Province LVQI Food Colloid Co. Ltd dari PT Phoenix Jaya dengan total nilai kontrak sebesar USD24,6 juta. Selain itu, pembelian dari Shanghai Brilliant Gum Co. Ltd atas produk rumput laut PT Rika Rayhan Mandiri sebesar USD24 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News