"Kami memandang positif perbaikan iklim ekonomi makro yang terjadi di awal 2016. Namun demikian, kami akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian guna mengantisipasi tantangan baru yang mungkin akan timbul," ujar Direktur Utama & CEO Indofood Sukses Makmur Anthoni Salim, dalam keterangannya, Senin (28/3/2016).
Margin laba bersih perseroan pun turun menjadi 4,6 persen, dari 6,2 persen periode yang sama tahun lalu. Penurunan margin laba bersih disebabkan oleh rugi kurs yang belum terealisasi sebagai akibat melemahnya nilai rupiah.
Laba yang turun pun banyak didorong oleh penjualan neto konsolidasi perseroan yang tumbuh tipis 0,7 persen menjadi Rp64,06 triliun di Desember 2015, dari posisi tahun sebelumnya Rp63,59 triliun.
Kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek, bogasari, agribisnis, dan distribusi masing-masing memberikan kontribusi sebesar 49 persen, 24 persen, 19 persen, dan 8 persen terhadap penjualan neto konsolidasi.
"Kami akan terus berupaya mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan baik secara organik maupun anorganik, serta tetap mempertahankan posisi keuangan yang hebat," jelas Anthoni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News