Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan Asia termasuk Indonesia merupakan tempat yang ideal bagi fintech berkembang. Menurutnya hadirnya fintech mengurangi selisih dan menciptakan akses pembiayaan yang lebih baik.
"Fintech juga menciptakan efisiensi dan produktivitas secepat mungkin, semudah mungkin dan membuat biaya pelayanan bisa ditekan," kata Mirza, dalam dialog Kebijakan Tingkat Tinggi Mengenai Kerja Sama Kawasan untuk Mendukung Inovasi, Inklusi, dan Stabilitas di Asia, di Nusa Dua, Bali, Kamis, 11 Oktober 2018.
Mirza menambahkan di Indonesia lebih dari seperempat juta penduduknya telah tersambung dengan teknologi yang baru, serta lebih dari 50 juta UMKM tergabung dalam kegiatan e-commerce. Di sisi lain, fintech memiliki potensi risiko. Karena itu, dia mengajak para pembuat kebiajakan di Asia untuk bekerja sama dalam merespons tantangan dan risiko tersebut.
"Kita harus memitigasi risiko tersebut. Untuk mengelola potensi risiko tersebut diperlukan koordinasi yang baik," jelas Mirza.
Dalam kesempatan yang sama Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Takehiko Nakao mengatakan fintech menyebar dengan begitu cepat. Untuk itu dibutuhkan aturan guna mengawasi perkembangan tersebut.
"Kita harus mendorong lingkungan yang memungkinkan teknologinya berkembang serta memperkuat kerja sama kawasan guna membangun standar peraturan dan sistem pengawasan yang harmonis demi mencegah pencucian uang internasional, pendanaan teroris, dan kejahatan siber," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id