Sistem biometrik tersebut diberi nama selfie recognation atau pengenalan diri yang digunakan untuk menggantikan pin atau kata sandi menggunakan digit angka.
Wakil Presiden Senior untuk Pembayaran Digital dan Laboratorium MasterCard Asia Pasifik, Ben Gilbey mengatakan saat ini bukan lagi era menggunakan digit angka sebagai alat keamanan.
"Bukan lagi masa untuk digits card number," kata Ben dalam MasterCard Inovation Forum di Singapura, Rabu 27 September 2017.
Dia mengatakan, saat ini era di mana proteksi dari setiap transaksi menggunakan kekuatan biometrik yang berasal dari dalam diri si pengguna kartu atau layanan. Apalagi, banyak pengguna terkadang lupa dengan digit angka yang digunakan sebagai pin.
Dengan adanya layanan ini, membuat masyarakat lebih mudah untuk melakukan pembayaran. Misalnya saja ingin memesan hotel atau membeli sesuatu via online, ketika telah masuk di halaman pembayaran menggunakan layanan MasterCard maka akan terbuka kamera yang akan memotret wajah pengguna layanan MasterCard. Jika hasil foto tersebut sesuai atau asli maka artinya proses pembayaran berhasil. Sebaliknya, jika yang dipotret bukanlah pengguna layanan, maka transaksi akan gagal.
"Facial recognation, ketika anda melihat kamera dan ponsel untuk membuktikan bahwa itu Anda," jelas dia.
Selain selfie recognation, teknologi biometrik lain yang digunakan sebagai alat keamanan yakni finger scan atau menempelkan jari seperti sistem keamanan pada umumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id