"Akan bertemu dengan manajemen sevel," kata Enggar seusai acara halal bihalal di auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa 4 Juli 2017.
baca : Seluruh Gerai 7-Eleven Tutup di Akhir Juni 2017
Enggar mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut akan dibahas ihwal bangkrutnya gerai Sevel berikut evaluasi dan solusi dari pemerintah. Enggar mengaku memiliki kedekatan personal dengan pemilik PT Modern Sevel Indonesia ini.
"Saya kebetulan berkawan dengan pemiliknya. Kita ngobrol mengenai masalah bisnis, evaluasi kenapa. Kita ngobrol sebagai teman dan sahabat," ungkap dia.
Menurutnya, masalah yang dihadapi manajemen Sevel merupakan hal wajar dalam bisnis ritel moderen. Ada berbagai risiko dan kemungkinan untuk menghidupkan kembali bisnis tersebut.
"Jadi dalam satu kegiatan usaha kalau dia terus menerus merugi maka pemegang saham atau direksi harus berani cut loss, berani ambil keputusan. Apakah ada kemungkinan diperbaiki dengan investasi berikutnya, pola itu murni business judgement," tuturnya.
Namun demikian, Enggar belum bisa berkomentar banyak terkait kebijakan pemerintah yang dianggap mempersulit bisnis ritel moderen. Evaluasi mengenai aturan tersebut, katanya terus dibahas sejumlah kementerian terkait.
"Nanti kita ngobrol dulu," tutupnya.
Sebelumnya, para pegawai Sevel yang dirumahkan berencana menyewa kuasa hukum untuk mengurus kepastian pesangon mereka. Hal ini karena mereka khawatir tidak mendapat pesangon usai ditutupnya minimarket 7-Eleven di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
