Terutama industri galangan kapal yang mampu membangun kapal-kapal baru dengan kapasitas besar untuk digunakan sebagai angkutan tol laut. Maka dari itu pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian mendorong tumbuhnya industri galangan kapal di Indonesia.
"Kita lihat di sini kan pengembangan galangan kapal nasional baru repair dan maintanance. Kami juga mendorong ke depan ship building. Dan memang sekarang ini masih banyak transportasi nasional melalui kapal-kapal yang sudah tua. Ini kita dorong juga diganti dengan kapal-kapal yang lebih baru,"kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat Grand Launching Galangan Kapal Phase II milik PT Samudera Marine Indonesia di Serang, Banten, Minggu, 22 Oktober 2017.
Airlangga juga mengatakan, dalam industri galangan kapal juga didorong agar menjalankan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Sebab, lanjut Airlangga, P3DN adalah salah satu strategi yang cukup penting serta dapat mengakumulasi pengalaman kepada industri galangan kapal nasiona sehingga mampu memenuhi kebutuhan kapal serta produksi manufaktur maritim lainnya.
"Apalagi dengan di bangunnya industri baja di sini (Cilegon) yang ditargetkan 10 juta ton. Dan mungkin kebutuhan hari ini terhadap pelat-pelat kapal yang khusus itu bisa disediakan. Makanya dengan lokasi di sini tentu logistic cost diharapkan bisa lebih bersaing,"kata Airlangga.
Kemenperin mencatat, hingga saat ini, jumlah galangan kapal di Tanah Air sebanyak 250 perusahaan dengan kapasitas produksi sebesar 1 juta DWT per tahun untuk membangun kapal baru dan mampu mencapai 12 juta DWT per tahun untuk reparasi kapal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News