Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko (kedua dari kiri) (Foto: MTVN/Angga Bratadharma)
Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko (kedua dari kiri) (Foto: MTVN/Angga Bratadharma)

AirAsia Sebut Paket Ekonomi Picu Rupiah Terkendali

Angga Bratadharma • 21 Januari 2016 15:25
medcom.id, Jakarta: AirAsia menyambut baik nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terjaga di level yang aman dan tidak terlalu tinggi, mengingat situasi dan kondisi ekonomi sekarang ini sedang tidak menentu. Diharapkan, berbagai macam upaya yang dilakukan pemerintah mampu membawa nilai tukar rupiah ke arah yang lebih rendah lagi.
 
"Nilai tukar rupiah sudah bagus. Kalau pemerintah tidak melakukan sesuatu mungkin nilai tukar rupiah bisa lebih dari Rp14 ribu per USD, dan lain-lain," kata Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko, ketika berkunjung ke Media Group, di Kedoya, Jakarta, Kamis (21/1/2016).
 
Menurut Sunu, terkendalinya nilai tukar rupiah ini sejalan dengan hadirnya sejumlah paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan beberapa waktu lalu oleh pemerintah. Sejumlah paket kebijakan ekonomi ini disambut baik oleh pelaku pasar sehingga membuat tekanan terhadap nilai tukar rupiah sedikit melonggar.

Sebelumnya, tidak ditampik bila nilai tukar rupiah terus mengalami tekanan. Bahkan, pergerakan itu terus memberi tekanan bagi laju perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah mulai berangsur menguat ketika pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan paket kebijakan ekonomi guna memperbaiki struktur perekonomian yang dilanda ketidakpastian.
 
"Paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah nyata berjalannya. Ini membuat kepercayaan diri berjalan di market. Kondisi ekonomi memang pahit tapi pemerintah telah melakukan perbaikan. Ini terasa, terutama soal pajak untuk spare parts," tegas Sunu.
 
Pagi ini, nilai tukar rupiah diperdagangkan di level Rp13.914 per USD. Namun, nilai tukar rupiah yang dibuka melemah perlahan mereda dan kembali berada di bawah Rp13.897 per USD.
 
Mengutip data Bloomberg, Kamis 21 Januari, rupiah pada perdagangan dibuka ke posisi Rp13.914 per USD, menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin di level Rp13.964 per USD. Adapun rentang gerak mata uang Garuda pada pagi ini berada di Rp13.897-Rp13.920 per USD.
 
Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah mendekam di level Rp13.900 per USD. Gerak rupiah ini mulai menguat perlahan sebesar 15,5 poin atau setara 0,11 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan