Berdasarkan data yang dilansir biro pusat statistik di Sidney, jumlah pengangguran Australia naik menjadi 6,4 persen dari sebelumnya 6 persen, seperti yang diperkirakan sebelumnya oleh ekonom. Jumlah orang yang dipekerjakan berkurang 300.
Data ini menggarisbawahi kebijakan pandangan Federal Reserve, yang akan mengencangkan pasar pada tahun depan, dan Reserve Bank of Australia, pada akhirnya menandai rekor penurunan ini. Investasi sektor pertambangan Australia mengalami penurunan seiring terjadinya krisis keuangan global.
Menurut ekonom Commonwealth Bank of Australia yang berbasis di Sidney, Michael Blythe, sebelumnya Australia juga pernah mengalami rekor ledakan pengangguran melebihi AS, tapi itu sudah berselang lama.
"Di negara lain umumnya angka penganggguran cenderung menurun, tapi kami malah merangkak naik. Ini merupakan perbedaan yang signifikan," kata Blythe.
Berdasarkan laporan terbaru, jumlah pekerja penuh waktu mengalami peningkatan sebesar 14.500 pada bulan Juli, dan pekerja paruh waktu berkurang 14.800.
Sementara itu, jumlah angkatan kerja Australia meningkat 64,8 % pada Juli, dari sebelumnya 64,7 %.
Kurs dolar Australia juga mengalami kemerosotan dan diperdagangkan di level US$92,98 pada pukul 12:20 siang waktu Sidney, dari sebelumnya US$93,43 sen. (Bloomberg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News