Melihat hal itu, pemerintah berupaya untuk memajukan wilayah-wilayah perbatasan, utamanya wilayah terluar RI yang masih minim perhatian. Hal tersebut dilakukan demi memajukan warga-warga yang tinggal di wilayah terluar RI agar mendapat hak infrastruktur yang sama dengan warga yang berada di perkotaan dan Pulau Jawa.
Menteri Kordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar wilayah terluar Indonesia harus lebih bagus dari negara tetangga.
"Perintah wilayah pulau terluar harus lebih bagus dari negara tetangga. Misal pos pengamanan dari kayu diubah jadi beton," ucap Indroyono saat ditemui di kantornya, Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014).
Menurut dia, untuk mepercepat perbaikan di wilayah terluar tersebut, pemerintah telah menganggarkan Rp12 triliun setiap tahun. "Setiap tahun ada anggran Rp12 triliun khusus perbatasan. Itu di luar (anggaran) untuk kementerian dan lembaga lainnya," papar dia.
Menurut Indoryono, saat ini pemerintah sedang fokus pada wilayah terluar. Ia menyebut, seperti yang telah diprogramkan oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), bahwa pemerintah akan mengaliri listrik kepada 47 wilayah perbatasan dengan target penyelesaian pada 17 Agustus 2015 saat Indonesia berusia 70 tahun.
"Tahun depan 47 wilayah perbatasan akan dialiri listrik. Tidak besar, hanya 1 Mega Watt (MW). Contoh Pulau Weh (Aceh) itu 2X3 MW, Pulau Mentawai, lalu Kalimantan Barat itu ada di daerah Sanggau dan Entikong, harus selesai 17 Agustus 2015," pungkas Indroyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News