Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. ANT/Ahmad Irfan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. ANT/Ahmad Irfan.

BPS: Deflasi Bukan karena Penurunan Daya Beli

Desi Angriani • 04 September 2017 15:15
Metrotvews.com, Jakarta: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memastikan, deflasi sebesar 0,07 persen pada Agustus 2017 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 129,91 bukan imbas dari penurunan daya beli masyarakat. Deflasi terjadi  karena penurunan harga bahan pokok dan transportasi.
 
"Jadi deflasi ini saya lihat bukan karena penurunan daya beli," ucapnya dalam konferensi pers di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin 4 September 2017.
 
Menurutnya daya beli masyarakat masih cukup kuat, tercatat dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 4,95 persen pada triwulan II-2017. 

"Daya beli masih kuat saya bilang, berarti April sampai dengan Juni 2017," ungkap dia.
 
Selain itu, pola deflasi Agustus 2017 serupa dengan 2015. Di mana deflasi disumbang oleh penurunan harga bahan pokok. Turunnya harga pangan, kata Suhariyanto, tak terlepas dariupaya pemerintah dalam menjaga kestabilan pangan selama Ramadan dan Lebaran Idulfitri 1438 Hijriah.
 
"Kemudian salah satu yang terlihat adalah upaya pemerintah untuk mengendalikan harga makanan karena bobot bahan makanan terhadap inflasi lumayan tinggi," sambung Suhariyanto.
 
Dia berharap, inflasi tetap terkendali hingga akhir tahun meski ada perayaan Natal dan libur panjang. Sementara komoditas yang memberikan andil inflasi pada Agustus 2017 masing-masing cabai merah sebesar 0,04 persen dan  garam sebesar 0,02 persen.
 
"Tapi agak hati-hati di Desember, tapi kita yakinlah ini akan tercapai," pungkasnya. 
 
Adapun, deflasi terjadi karena penurunan harga kelompok bahan makanan sebesar 0,67 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,60 persen.
 
Dari 82 kota IHK, 47 kota mengalami deflasi dan 35 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi tenjadi di Ambon sebesar 2,08 persen dengan lHK sebesar 128,03 dan terendah terjadi di Samarinda sebesar 0,03 persen dengan IHK 133,21. 
 
Sementara inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 1,09 persen dengan IHK sebesar 125,68 dan terendah terjadi di Batam sebesar 0,01 persen dengan lHK sebesar 129,50.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan