Waskita Beton. ANTARA FOTO/Risky Andrianto.
Waskita Beton. ANTARA FOTO/Risky Andrianto.

Realisasi Kontrak WSBP Capai 35% di Kuartal I-2017

Angga Bratadharma • 04 April 2017 19:15
medcom.id, Jakarta: PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) pada periode Januari-Maret 2017 berhasil memperoleh kontrak baru senilai Rp4,4 triliun. Pencapaian tersebut setara dengan 35 persen dari target kontrak baru 2017 yang sebesar Rp12,3 triliun.
 
Sepanjang Maret 2017, kontrak baru WSBP bertambah dengan masuknya proyek-proyek seperti Jakarta Garden City, proyek jalan tol Jakarta-Cikampek dan Proyek Kapal Betung. Perolehan kontrak baru di kuartal I-2017 sebesar Rp4,4 triliun tersebut meningkat tajam sebesar 6,5 kali lipat dibandingkan dengan perolehan kontrak baru di kuartal I-2016 sebesar Rp677,5 miliar.
 
Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana mengatakan masifnya proyek infrastruktur pemerintah tidak hanya menjadi berkah bagi perusahan konstruksi, namun juga bagi WSBP yang merupakan produsen precast terbesar di tanah air. Dia menjelaskan, produk-produk WSBP saat ini banyak menyuplai kebutuhan pembangunan infrastruktur jalan terutama dari proyek jalan tol.
 
"Permintaan precast dan readymix di proyek infrastruktur jalan usai Pemerintahan Jokowi meningkat signifikan. Di 2016, kami berhasil mendapatkan kontrak baru senilai Rp12,2 Triliun. Selama tiga bulan pertama 2017, kami memperoleh kontrak baru senilai Rp4,4 triliun atau 35 persen dari target kontrak baru sebesar Rp12,3 triliun," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa 4 April 2017.

Tahun ini, WSBP kembali meningkatkan kapasitas produksinya sebesar 600.000 ton menjadi 3,25 juta ton. WSBP akan menambah dua pabrik precast di Kalimantan dan Sumatera dengan kapasitas masing-masing 300.000 ton. Pada 2016, WSBP juga memperbesar kapasitas produksi menjadi 2,65 juta ton dari 1,8 juta ton di 2015. 
 
Dalam rangka penguatan modal kerja, pada pekan terakhir di Maret 2017, perseroan mendapatkan tambahan plafon kredit modal kerja dari PT Bank ICBC sebesar Rp300 miliar menjadi Rp700 miliar. 
 
Direktur Keuangan Budi Setyono mengatakan, usai IPO, perseroan akan menambah porsi pinjaman perbankan untuk memperkuat modal kerja khususnya untuk mengakomodasi masuknya proyek turnkey yang memiliki margin premium. Saat ini, debt to equity tercatat 0,45 kali  dengan jumlah ekuitas Rp7,4 triliun. Artinya perseroan masih punya ruang yang besar untuk pinjaman perbankan.
 
"Dana IPO masih tersisa Rp 3,7 triliun dan tahun ini kami menargetkan penerimaan proyek turnkey Becakayu senilai Rp3 triliun. Jadi kami sangat siap," ungkap Budi 
 
Dengan target kontrak baru 2017 sebesar Rp12,3 triliun ditambah dengan carry over di 2016 sebesar Rp10 triliun maka perseroan memiliki total order book mencapai Rp22 triliun. Untuk kinerja keuangan, pada 2017, WSBP menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp7,75 triliun atau tumbuh 64 persen (YoY) dan target perolehan laba bersih sebesar Rp1,13 triliun atau tumbuh 78 persen (YoY).

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan