Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya?. (FOTO: Medcom.id/Dian Ihsan)
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya?. (FOTO: Medcom.id/Dian Ihsan)

Lewat Asian Games, HBDI Kerek Peningkatan Belanja dan Kuliner

Dian Ihsan Siregar • 30 Juli 2018 13:12
Jakarta: Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya‎ menggencarkan program Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) 2018 untuk memeriahkan ajang Asian Games dan Visi‎ Wonderful Indonesia (ViWI) 2018. Program berskala nasional ini rencananya akan diadakan di pusat perbelanjaan seluruh Indonesia mulai 8 Agustus sampai 2 September 2018.
 
Arief berharap HBDI 2018 dapat menarik wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (‎wisnus) untuk berwisata kuliner dan berbelanja selama Asian Games 2018 berlangsung.
 
"Pada HBDI, akan diberikan diskon besar-besaran dan memuaskan masyarakat yang akan belanja. Karena, sekaligus untuk menyukseskan Asian Games 2018 dan ViWI 2018. Kita tetapkan kota Palembang‎ menjadi host HBD Indonesia di tahun ini," ucap Menteri Arief Yahya, ditemui di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018.

‎HBDI akan dibuka pada 8 Agustus 2018 di Benteng Kuto Besak, Palembang, Sumatera Selatan. Sekaligus menyambut HUT RI ke-73. Banyak diskon yang diberikan, antara lain diskon 73 persen all items dan selected items, diskon tambahan 17 persen + delapan persen, dan diskon 73 persen untuk pemilik KTP berusia 73 tahun.
 
"Lalu, ada hanya bayar 73 persen minimal transaksi senilai tertentu, clearence sale up to 73 persen, dan masih banyak lagi," ungkap dia.
 
Arief mengatakan dia juga mendukung pelaksanaan HBDI online di era digital saat ini. Sebab, sebagai pengusaha harus mampu membuat keputusan untuk bertahan dan sukses di era transformasi digital. "Artinya, kita harus siap bertransformasi. HBDI online harus menjadi bagian dari ajang tahunan ini," jelas dia.
 
Tak hanya itu, dia juga mendukung pelaksanaan tax refund dalam HBDI di tahun ini. Karena, ‎peraturan yang mendukung wisata belanja perlu disesuaikan, agar bisa bersaing di regional dan global, seperti tax refund.
 
"Sistem pengembalian pajak bagi wisatawan asing (tax refund) perlu dikaji bersaa dengan Kementerian Keuangan dan harus diikuti dengan komitmen semua anggota Hippindo untuk mendaftar sebagai pengusaha kena pajak dan toko kena pajak, sehingga benar-benar menjadi daya tarik wisata belanja yang lebih mudah dipromosikan," pungkas Arief.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan