Direktur Hero Supermarket Hadrianus Wahyu Trikusumo menjelaskan ritel makanan di Indonesia mengalami peningkatan persaingan dalam beberapa tahun terakhir karena perubahan pola belanja konsumen. Hal tersebut yang menjadi alasan perusahaan menutup enam gerai Giant Express.
"Untuk tetap kompetitif dan memenuhi perubahan pola belanja pelanggan, kami mengembangkan strategi jangka panjang," kata Hadrianus kepada Medcom.id, Kamis, 27 Juni 2019.
Menurut dia perusahaan ingin menata ulang usaha bisnis dan meningkatkan kualitas supaya bisa kembali ke industri ritel dalam keadaan yang lebih prima.
Sebagai salah satu pelopor supermarket Tanah Air, perusahaan akan lebih fleksibel dan melakukan penyesuaian pasar supaya dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
"Kami perlu berinvestasi di toko-toko. Dalam meningkatkan daya saing, kami menurunkan biaya dan meningkatkan produktivitas untuk memastikan bahwa kami memiliki struktur yang efektif dan efisien untuk melayani pelanggan secara konsisten," jelas dia.
Namun demikian, Hadrianus mengungkapkan dalam bertransformasi, perusahaan membutuhkan waktu. Saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan-perbaikan.
"Kami mengimplementasikan program multiyear transformations untuk mencapai perbaikan jangka panjang. Didukung oleh semua rekan kerja di semua unit bisnis, kami akan membangun bisnis yang lebih baik dan berkelanjutan dari waktu ke waktu," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News