"Kenapa kementerian ini diberikan harapan besar karena perekonomian sedang melambat. Jadi, sekarang kan negara sedang melambat tapi makan tetap perlu," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, Kamis, 26 Desember 2019.
Di sisi lain, penyerapan tenaga kerja oleh UMKM mencapai 121 juta tenaga kerja. Angka tersebut mencapai 96 persen dari total serapan tenaga kerja Indonesia 2018 yang sebesar Rp170 juta.
"Bukan hanya sekadar angka jumlah pelakunya yang sudah melebihi 64 juta usaha," imbuh dia.
Kontribusi tersebut, lanjutnya, memaksa UMKM harus naik kelas dengan merambah jasa komoditas unggulan. Sektor tersebut didorong melakukan substitusi impor seperti memenuhi kebutuhan Indonesia akan produk susu.
"Kalau terus menerus UMKM itu hanya keripik, akik, batik, kapan naiknya? Harus jadi bagian industri besar," ungkap dia.
Karena itu, Kemenkop UKM tengah merancang bisnis model baru agar produk UMKM dalam negeri dapat bersaing dengan barang-barang impor. Apalagi pemerintah menargetkan nilai ekspor produk UKM meningkat dari 14,5 persen menjadi 30 persen pada 2024.
"Kita diminta naikkan kelas UMKM. Jadi kita diminta urus desain besarnya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id